Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Lepas Kepulangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam

Presiden Prabowo Subianto mengantar kepulangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam di Lanud Halim Perdanakusuma.

11 Maret 2025 | 12.15 WIB

Presiden Prabowo Subianto mengantar kepulangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 11 Maret 2025. Tempo/Hendrik Yaputra
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto mengantar kepulangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 11 Maret 2025. Tempo/Hendrik Yaputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengantar kepulangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa,11 Maret 2025. To Lam akan kembali ke Vietnam setelah melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia selama tiga hari pada 9-11 Maret 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pantauan Tempo di lokasi, Prabowo yang mengenakan setelan jas dan celana abu-abu yang tiba lebih dahulu sekitar pukul 11.00 WIB. Kedatangan Kepala Negara disambut Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.

Lima belas menit setelahnya, rombongan To Lam tiba di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma. Kedatangan To Lam kemudian disambut Prabowo Subianto. Keduanya kemudian berdiskusi secara tertutup di ruang tamu Lanud Halim Perdanakusuma. 

To Lam dan Prabowo kemudian keluar sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka berjalan menuju Vietnam Airlines. Karpet biru disediakan untuk menemani Prabowo mengantar To Lam menuju maskapai penerbangan nasional Vietnam itu. 

Di bawah pintu masuk pesawat, Prabowo tampak menyalami To Lam. Setelah itu, To Lam menaiki tangga pesawat untuk terbang kembali ke Vietnam. 

Agenda To Lam di Indonesia salah satunya menghadiri upacara penyambutan kenegaraan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 10 Maret 2025. Dalam pertemuan itu, pemerintah Indonesia dan Vietnam sepakat menandatangani tiga dokumen kerja sama.

“Kami ingin meningkatkan kerja sama dan melakukan sesuatu, kalau bisa integrasi ekonomi yang baik. Kami setuju untuk mencapai hubungan ekonomi bilateral, mencapai target US$ 18 miliar pada tahun 2028 yang akan datang,” kata Prabowo usai pertemuan bilateral.

Dalam pertemuan ini, kedua negara berkomitmen memperkuat kerja sama di berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, pendidikan, sains, serta hubungan antarmasyarakat.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam tiga dokumen kerja sama yang dipertukarkan di hadapan kedua pemimpin negara, yaitu Letter of Intent (LoI) dalam kerja sama peningkatan kapasitas bidang teknik dan ekonomi digital yang ditunjukkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan Menteri Industri Vietnam.

Kemudian, Letter of Intent (LoI) pada Kerja Sama Bidang Sains dan Teknologi yang ditunjukkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Menteri Sains dan Teknologi Vietnam. Ketiga, Implementing arrangement dalam kerja sama aquacultur yang ditunjukkan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia serta Wakil Menteri Lingkungan Vietnam.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kerja sama ekonomi menjadi salah satu fokus utama untuk mendorong pertumbuhan kedua negara. Selain itu, Indonesia juga menyambut baik investasi dari Vietnam di berbagai sektor, termasuk otomotif, pertanian, serta ketahanan pangan. 

Menurut Presiden Prabowo, kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara tetapi juga berpotensi untuk membantu ketahanan pangan global.

"Kami juga menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia di bidang otomotif, juga di bidang pertanian, dan dalam berbagai bidang lainnya. Ini akan membantu kedua negara meningkatkan ketahanan pangan. Dan kami bahkan bisa menjadi penyumbang bagi pangan dunia," katanya.

Selain perdagangan dan investasi, kerja sama ekonomi akan diperluas ke sektor perikanan, ekonomi digital, ekonomi hijau, serta industri teknologi tinggi. Presiden Prabowo optimistis bahwa kemitraan strategis komprehensif ini akan semakin memperkuat hubungan ekonomi kedua negara dalam jangka panjang.

“Kami yakin bahwa ini akan membawa kemakmuran bagi kedua rakyat kita,” kata Presiden Prabowo.

 

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam tulisan ini 

Hendrik Yaputra

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus