Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Sebut Ada yang Menyebut Dirinya Bajingan yang Bodoh

Prabowo berkomitmen untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan penyimpangan.

5 Februari 2025 | 21.10 WIB

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan dalam peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta, 5 Februari 2025. Tempo/Hendrik Yaputra
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan dalam peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta, 5 Februari 2025. Tempo/Hendrik Yaputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengaku mendapatkan informasi ada pihak yang menyebut dirinya bodoh dan bajingan. Umpatan itu disampaikan dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan. Namun, Prabowo enggan menyebut siapa pihak itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jangan kira kami ini bodoh, memang ada yang mengatakan saya ini tolol, enggak apa-apa. Ada yang mengatakan saya bajingan yang tolol, saya enggak sebut namanya kalian sudah tahu loh," kata Prabowo saat memberikan sambutan pada puncak peringatan harlah ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2025.

Meski disebut bodoh, Prabowo mengaku tidak mempermasalahkan. Dia berkomitmen untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan penyimpangan. Komitmen itu dilakukan dengan memerintahkan aparat dan institusi membersihkan diri. 

Prabowo mengaku tidak takut untuk menindak aparat dan institusi yang menyeleweng. "Seluruh aparat dan institusi bersihkan dirimu. Sebelum kau dibersihkan," kata Prabowo.

Dia mengingatkan kepada aparat untuk menjaga kesetiaan bangsa dan negara. Bila tidak setia dan menghalangi kebijakan pemerintah, Prabowo tidak takut untuk menindak. "Kalau kau menghalangi kebijakan untuk membantu rakyat, saya akan tindak saudara-saudara," kata Prabowo. 

Kepala Negara juga meminta pemimpin lembaga dan institusi tidak ragu bekerja untuk bangsa dan negara. Dia pun meminta pemerintah tidak takut untuk koreksi diri. 

Presiden Prabowo Subianto menghadiri pada puncak peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) yang ke-102 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu malam, 5 Februari 2025.

Pada peringatan Harlah tahun ini, PBNU mengusung tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat". Tema ini menekankan pentingnya kolaborasi antara NU dan umat dalam mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi bangsa.

Melalui kerja sama ini, NU berharap dapat memperkuat persatuan dan solidaritas dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat.

Hendrik Yaputra

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus