Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto terus dalam sorotan. Ia disoroti mengenai wacana pembentukan kabinet besar. Jumlah kementerian di kabinet pemerintahan pasangan ini diperkirakan akan membesar, partai politik di koalisi ini saling berebut pengaruh untuk bisa menempatkan kadernya di kabinet mendatang. Sebelum itu, lewat juru bicaranya, Prabowo pun melempar wacana presidential club.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Masukan untuk Prabowo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan semua tanggapan soal wacana penambahan jumlah kementerian akan menjadi masukan bagi Prabowo Subianto dan timnya dalam menyusun komposisi menteri.
“Bahwa kemudian itu (wacana penambahan kementerian) berkembang di media sosial, berkembang tanggapan pengamat, tanggapan guru besar, akademisi, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengenai penambahan jumlah menteri atau kementerian itu menjadi masukan bagi kami pada akhirnya nanti (dalam) menyusun kabinet,” ujar Dasco ketika dihubungi, Jumat, 10 Mei 2024.
2. Kabinet Besar
Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat besarnya koalisi partai pendukung. Koalisi Indonesia Maju atau KIM, partai yang mengusung Prabowo-Gibran di pemilihan presiden 2024 terdiri atas 9 partai politik yaitu Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Garuda, Gelora, PSI, dan Prima.
Politikus PAN Viva Yoga Mauladi menjelaskan, penambahan jumlah pos kementerian di kabinet Prabowo masih menjadi diskusi elite tim pengusung Prabowo-Gibran. Prabowo belum mengambil keputusan soal rencana penambahan tersebut. “Semua masih didiskusikan, masih digodok, belum ada kepastiannya,” kata Viva saat dihubungi, Rabu, 8 Mei 2024.
3. Presidential Club
Prabowo Subianto berencana mendirikan perkumpulan mantan presiden atau presidential club. "Jadi itu bagus kalau bisa diwujudkan ya luar biasa. Mungkin Pak Prabowo dan presiden-presiden berikutnya akan lebih mudah bekerjanya," kata Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli fraksi Golkar, dikutip melalui keterangan DPR RI pada Rabu, 8 Mei 2024.
Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak telah menjelaskan, klub tersebut akan memiliki kegiatan rutin bertemu dengan para mantan presiden. “Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan,” kata Dahnil, pada Jumat, 3 Mei 2024. Ia menambahkan, klub kepresidenan tidak akan dilembagakan secara formal.
4. Pesan dari Luhut untuk Prabowo
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024–2029, untuk tidak membawa orang toxic atau bermasalah ke kabinetnya. “Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke kepemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” kata Luhut, Jumat, 3 Mei 2024, dikutip Antara.
5. Prabowo Bertemu Surya Paloh dan Muhaimin Iskandar
Sejumlah partai politik rival Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden 2024 mulai memperlihatkan gejala menakar peluang koalisi. Ketua Umum NasDem Surya Paloh terang-terangan mau mendukung pemerintahan Prabowo dan Gibran. “Kesempatan, dorongan, keinginan, spirit, mengajak untuk bersama dengan pemerintahan saya pikir itu lebih baik. Inilah pilihan saya, pilihan NasDem,” kata Surya Paloh, Kamis, 25 April 2024.
Prabowo juga menyambut niat Surya Paloh. “Kami sepakat bahwa akan kerja sama untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo pun sudah menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Muhaimin menyampaikan kepada media, partainya menunggu tawaran koalisi. "Masuk koalisi atau tidak nanti kita lihat di 20 Oktober. Di situ akan terlihat koalisi yang sesungguhnya kayak apa,” kata Muhaimin Iskandar, Minggu, 5 Mei 2024.
DEFARA DHANYA PARAMITHA | DANIEL A.FAJRI | ANDI ADAM FATURAHMAN SULTAN ABDURRAHMAN | HENDRIK YAPUTRA | SEPTIA RYANTHIE | SULTAN ABDURRAHMAN | ANTARA