Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Malaysia pada Ahad malam, 6 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan, pertemuan itu dalam rangka silaturahmi Idul Fitri. Selepas bertemu Anwar Ibrahim, Prabowo akan langsung kembali ke Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nanti malam akan bertemu PM Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur dan langsung kembali ke Jakarta," kata Teddy kepada awak media pada Ahad, 6 April 2025.
Teddy mengatakan, Prabowo menganggap Anwar Ibrahim sebagai sahabat. Prabowo juga menghormati Anwar sebagai pemimpin senior di ASEAN yang mempunyai pengalaman panjang.
Ditanya apakah Prabowo dan Anwar akan membahas kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Teddy tidak menampiknya.
"Tentu kalau sudah bertemu, pastinya akan membahas banyak hal ya," kata dia.
Prabowo bersama pemimpin empat negara anggota ASEAN sebelumnya berkomunikasi melalui sambungan telepon membahas respons terhadap kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik dari Amerika Serikat (AS) yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.
Prabowo bertukar pandangan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
Informasi tersebut disampaikan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam akun Instagram _@anwaribrahim_my_, dikutip Sabtu, 5 April 2025.
"Hari ini saya berkesempatan melakukan diskusi melalui telepon dengan para pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura, untuk memperoleh pandangan dan mengoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik oleh Amerika Serikat (AS)," ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam akun Instagram _@anwaribrahim_my.
Dia mengatakan bahwa pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang akan digelar pada pekan depan akan menindaklanjuti pembicaraan mengenai solusi terbaik menghadapi penerapan tarif resiprokal AS tersebut.
Adapun tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam 24 persen, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Kamboja 49 persen, Laos 48 persen, Vietnam 46 persen, Myanmar 44 persen, dan Thailand 36 persen.
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam tulisan ini.