Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Putusan MK Bolehkan Kampanye di Kampus, Ini Kata Ketua Kagama

Ketua Kagama Ganjar menilai uji gagasan atau pemikiran yang paling baik adalah di kampus.

29 Agustus 2023 | 08.14 WIB

Gubernur Jawa Tengah sekaligus kandidat capres Ganjar Pranowo usai mengisi materi dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru 2023 Universitas Pancasila di Kampus Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Senin, 28 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Perbesar
Gubernur Jawa Tengah sekaligus kandidat capres Ganjar Pranowo usai mengisi materi dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru 2023 Universitas Pancasila di Kampus Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Senin, 28 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) sekaligus bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mendukung putusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan institusi pendidikan atau kampus menjadi tempat kampanye bagi para kandidat calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya termasuk orang yang dari dulu setuju dengan putusan tersebut, yaitu kampus sebagai tempat adu gagasan," kata Ganjar dalam konferensi pers setelah berbicara dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Pancasila (UP), Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ganjar menilai uji gagasan atau pemikiran yang paling baik adalah di kampus. "Jadi, jika sudah ada tradisi, maka tradisi keilmuan yang dipakai, bukan emosional atau juga bukan pihak sebelah saja, namun kedua pihak, maka hal ini tentu menarik," ujarnya.

Calon presiden (Capres) dari PDI Perjuangan tersebut menilai putusan MK itu sudah bagus dan tepat. Namun, Ganjar tak sependapat dengan adanya pihak yang mengusulkan agar hanya kampus atau perguruan tinggi negeri saja yang boleh menjadi tempat debat antarpasangan Capres-Cawapres. Hal itu karena dikhawatirkan ada konflik kepentingan pihak yayasan kalau di perguruan tinggi swasta (PTS).

"Perguruan tinggi swasta dan negeri sama saja. Semua punya kepentingan yang sama. Siapa bilang yang di swasta dan negeri tidak punya kepentingan," katanya.

Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo menjelaskan kehadiran Ganjar Pranowo dalam acara PKKMB untuk memberikan gambaran tentang kondisi masa depan bangsa.

“Generasi muda harus semangat dalam menyongsong kemajuan Indonesia. Tentunya Universitas menyiapkan sumber daya manusia yang bisa diandalkan bagi bagi dan negara,” ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus