Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Rano Karno Tawarkan Rusunawa Jagakarsa kepada Penduduk di Daerah Rawan Banjir

Menurut Rano Karno meski biaya sewa rumah di bantaran sungai lebih murah, tapi risiko banjir menimbulkan kerugian lebih besar.

16 Maret 2025 | 15.33 WIB

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meninjau Rusunawa Green Jagakarsa, Jakarta, 15 Maret 2025. Peninjauan tersebut untuk memastikan kesiapan fasilitas Rusunawa Green Jagakarsa yang memiliki tiga gedung dengan 723 unit hunian, termasuk tiga yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas itu siap untuk dihuni sebelum diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Tempo/M Taufan Rengganis
Perbesar
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meninjau Rusunawa Green Jagakarsa, Jakarta, 15 Maret 2025. Peninjauan tersebut untuk memastikan kesiapan fasilitas Rusunawa Green Jagakarsa yang memiliki tiga gedung dengan 723 unit hunian, termasuk tiga yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas itu siap untuk dihuni sebelum diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Tempo/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menawarkan rumah susun (rusun) Green Jagakarsa, Jakarta Selatan kepada warga yang tinggal di daerah rawan banjir bisa mendapatkan hunian yang layak. Salah satunya, ia menawarkan kepada korban banjir di pengungsian Cilandak, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyebut biaya sewa rusunawa Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, sebesar Rp 865 ribu per bulan tidak akan merugikan. Sebab menurut dia meski biaya sewa rumah di bantaran sungai lebih murah, tetapi risiko banjir yang selalu mengintai berpotensi menimbulkan kerugian yang lebih besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Harga sewa misal di bantaran sungai, oke, Rp 500 ribu mungkin murah, tapi tiap tahun kena banjir tebus, ruginya jauh lebih besar,” ujar Rano di Rusunawa Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Rano Karno mengatakan warga yang tinggal di rumah susun sewa atau rusunawa juga akan mendapat keuntungan lain seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Lansia Jakarta, dan kartu-kartu lain yang akan menunjang kehidupan mereka. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta juga berencana membangun tempat-tempat usaha bagi warga rusunawa.

“Ada pasar, ada warung. Karena penghuni rumah susun juga butuh makan, butuh hidup, kan. Jadi timbul kolaborasi antara masyarakat rumah susun itu,” kata dia.

Adapun, biaya sewa rusunawa sebesar Rp 836 ribu belum termasuk token listrik dan air. Rano mengatakan terdapat alasan pemisahan biaya listrik dan air di rumah susun tersebut. Dia berujar upaya ini untuk menghindari masalah tunggakan utang rusun yang selalu terjadi setiap tahun.

"Jadi token karena sekarang ini rumah susun kami, setiap rumah atau setiap kamar sudah dengan token masing-masing. Kalau dulu di beberapa rumah susun, listriknya menjadi satu. Itu menjadi kendala," ucap dia.

Rusunawa Green Jagakarsa terdiri dari tiga tower, 16 lantai dengan 723 unit. Luas lahan yang digunakan Pemprov Jakarta untuk membangun rusunawa yang terletak di Jakarta Selatan ini, mencapai 1,5 hektare. Di setiap gedung rusunawa tersebut telah menyediakan area khusus untuk penghuni penyandang disabilitas.

Salah satu sarana untuk penyandang disabilitas seperti ubin taktil yang berada di lantai dasar setiap gedung rusunawa tersebut. Penggunaan desain ini bertujuan untuk mempermudah akses warga disabilitas untuk beraktivitas.

M. Raihan Muzakki berkontribusi dalam penulisan artikel ini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus