Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sampul-sampul dari laporan-laporan Majalah Tempo hingga Koran Tempo kerap menjadi perbincangan. Terlepas dari pro kontranya, ilustrasi yang dimuat juga kerap mendapat penghargaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yang terakhir, Majalah Tempo mendapat penghargaan sebagai Majalah Lokal Berita, Ekonomi dan Bisnis untuk sampul muka, dan Koran Tempo penghargaan Surat Kabar Harian Nasional Terbaik untuk sampul muka, dari dalam ajang The 12 Indonesian Print Media Awards 2021 pada Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam perayaan 50 tahun Tempo, Sabtu, 6 Maret 2021, Redaksi membuka cerita dinamika pembuatan cover story Majalah Tempo. Ilustrator Tempo, Kendra Paramita, mengatakan ide awal ilustrasi berasal dari rapat opini redaksi terhadap suatu isu.
"Dari rapat opini itu mereka punya angle, semacam opini Tempo dalam memandang permasalahan. Itu udah kayak ekstrak. Dari situ kita bisa visualisasinya, kita cari kata kuncinya. Dari situ kita baru bisa racik, diolah, diotak-atik keywordnya untuk membuat perumpamaan," kata Kendra dalam diskusi Resep Dari Dapur Tempo, yang disiarkan di YouTube Tempodotco, Sabtu, 6 Maret 2021.
Kendra mengatakan meski isu berasal dari redaksi, namun usulan ilustrasi menjadi tanggung jawabnya. Setelah diusulkan, tim ilustrasi akan menunggu satu dua hari untuk memastikan ilustrasi mana yang akan dieksekusi.
"Kalau eksekusi gak terlalu lama, paling semalaman (selesai), yang lama nunggu kepastiannya. Karena di sini kulturnya senang sekali diskusi," kata Kendra.
Namun, Kendra bercerita situasi juga bisa menjadi lebih rumit ketika terjadi perubahan isu mendadak. Sebagai media massa yang terus memantau perkembangan isu, Kendra mengatakan perubahan mendadak adalah hal yang biasa dan harus bisa diantisipasi.
Revisi sampul ini, kata dia, sering terjadi saat teror bom banyak terjadi di Indonesia. Bahkan tak jarang, ilustrasi yang telah disiapkan sebelumnya sama sekali tak terpakai.
"Jadi gambar yang udah dibikin gak terpakai. Gak masalah juga sih. Saya gak liat itu sebagai sebuah penghalang, itu risiko pekerjaan. Kita bekerja di media berita yang bergulir cepat, gak dipungkiri kalau kejadian siapa yang tahu," kata Kendra.
Menanggapi tentang banyaknya pro kontra yang kerap mengiringi ilustrasi terbitan Majalah Tempo maupun Koran Tempo, Kendra mengatakan tak terlalu ambil pusing. Bagi dia, hal tersebut wajar dan diperlukan negara demokrasi seperti Indonesia. Sepanjang kritik disampaikan tanpa melanggar hukum.
Kendra menegaskan ilustrasi yang ditampilkan dalam laporan-laporan Tempo, sifatnya memang multitafsir. Ilustrator, kata dia, tak pernah menyimpulkan dalam satu bingkai.
"Yang kita berikan adalah memberikan rangsangan visual dan membebaskan penafsiran kepada pembaca Tempo. Fungsi ilustrasi adalah memberikan spoiler, untuk mendampingi teks, memancing pembaca, dan membantu pembaca mengerti dengan gambar, bukan untuk menyimpulkan semuanya," kata Kendra.