Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan empat rumah warga di kawasan Jawa Barat dan Jawa Timur mengalami kerusakan akibat gempa bumi Magnitudo 6,6 yang terjadi di pesisir utara Tuban, Jawa Timur. Gempa Tuban terjadi pada Jumat sore kemarin sekitar pukul 16.55 WIB.
Dua rumah warga di Jawa Barat yang rusak akibat gempa itu tersebar di dua lokasi. Pertama satu rumah rusak berat di Desa Banjar, Kecamatan Banjar dan kedua rusak ringan di Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
"Sedangkan di Provinsi Jawa Timur, dua rumah juga terdampak guncangan gempa. Dua rumah mengalami kerusakan dengan tingkat sedang, masing-masing di Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember dan lainnya di Desa Panggul, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Sabtu, 15 April 2023.
Muhari menerangkan, guncangan gempa juga dirasakan oleh warga Kota Banjar, Jawa Barat, selama 3 hingga 5 detik. Selain itu, masyarakat di Kabupaten Jember, Kota Surabaya, Jawa Timur juga merasakan gempa dengan durasi yang sama. Meski begitu, BPBD melaporkan tidak ada kepanikan di masyarakat saat gempa terjadi.
Sedangkan di sejumlah wilayah lain seperti Kabupaten Tuban, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Blora, BPBD masih melakukan pemantauan lebih lanjut. BNPB melaporkan tidak ada gempa susulan pasca kejadian tersebut.
Selain itu, Muhari menerangkan BPBD Provinsi Bali mengkonfirmasi adanya satu warga meninggal dunia saat gempa terjadi. Korban berusia lima tahun di Desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, yang meninggal diduga akibat terkejut saat guncangan terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab gempa bumi Tuban
Berdasarkan analisis BMKG, fenomena yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia, yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa. Analisis selanjutnya, mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki pergerakan turun atau normal fault.
Dilihat dari parameter MMI atau modified mercalli intensity, gempa bumi berdampak dan dirasakan warga di daerah Kuta dengan skala V MMI. Sedangkan di Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram, intensitas yang dirasakan pada skala IV MMI. Di wilayah Pelabuhan Ratu, Labuan, Tabanan, teridentifikasi intensitas pada III MMI.
Semakin tinggi tingkat skala MMI, dampak gempa dapat berpotensi tinggi. BMKG mendeskripsikan V MMI sebagai getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Pemutakhiran parameter BMKG menyebutkan gempa yang berpusat di 65 kilometer barat laut Tuban, Jawa Timur, berada pada kedalaman 643 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Beberapa Warga Kota Tuban Mengaku Merasakan Getaran Gempa