Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Saat Din Syamsuddin Menyebut Bhinneka dan Pancasila Jalan Tengah

Din Syamsuddin menyebut praktek intoleransi sebenarnya tak perlu terjadi, mengingat Indonesia punya watak dasar yang rukun, harmoni, dan cinta damai.

1 November 2017 | 11.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Din Syamsuddin saat hadir di Universitas Muhammadiyah Malang. Sumber foto : umm.ac.id KOMUNIKA ONLINE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Din Syamsuddin melontarkan pernyataan menarik pada Selasa, 31 Oktober 2017. Din, yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, berbicara soal tanggung jawab akan jabatannya dalam menjalin dialog dan kerja sama antaragama yang kini sungguh berat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Din, praktek intoleransi yang menguat di masyarakat akhir-akhir ini seharusnya tidak perlu terjadi, mengingat watak dan dasar bangsa Indonesia yang welas-asih, rukun, harmoni, dan cinta damai. Watak ini sama halnya dengan agama-agama yang datang ke Indonesia. "Apalagi nilai-nilai dasar kita sebagai bangsa berupa kesepakatan suci dalam wujud Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Din di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Din, watak ini menjadi modal dasar yang diwariskan pendiri bangsa dalam menjalani kehidupan bernegara. "Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan jalan tengah yang penting bagi masyarakat majemuk," ucap Din.

Din menegaskan, nilai-nilai dasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika mampu mengatasi sikap primordial atas dasar keagamaan ataupun kesukuan. Meski era reformasi membawa banyak perubahan, ujar Din, dua prinsip tersebut mutlak menjadi rujukan dalam berbangsa yang plural.

Saat bertemu dengan Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia Mgr Ignatius Suharyo kemarin, Din berharap awal tahun depan ada pertemuan konkret antartokoh agama untuk membahas komitmen bersama, terutama untuk mengatasi permasalahan keagamaan di dalam negeri. "Itu merupakan tugas yang berat, tapi saya yakin Pak Din Syamsuddin mampu mengemban tugasnya, termasuk Gereja Katolik Indonesia akan memberi dukungan sebaik-baiknya, " tutur Mgr Suharyo.

HARMANI

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus