Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri mengatakan bergabungnya Partai Demokrat ke dalam koalisi mempengaruhi sikap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Khususnya, pandangan Prabowo terhadap calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) versi Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salim Segaf mengatakan Prabowo sedang berpikir ulang soal capres dan cawapres usulan Ijtima Ulama GNPF setelah Demokrat bergabung ke koalisi. "Jadi Pak Prabowo sudah menerima hasil rekomendasi Ijtima Ulama. Tapi dengan bergabungnya Demokrat, tentu ada usulan lain dan pasti akan dibahas," ujar Salim Segaf di Hotel Gran Melia, Jakarta pada Senin, 30 Juli 2018.
Sementara itu, Salim Segaf menuturkan PKS bakal berpegang pada hasil ijtim ulama GNPF. Menurut dia, PKS bakal menyiapkan strategi jika Gerindra tidak mau menerima keputusan Ijtima ulama GNPF. "Sekarang belum, tapi lihat nanti," kata Salim Segaf di Hotel Gran Melia, Jakarta pada Senin, 30 Juli 2018. Ia menuturkan PKS dan Gerindra sedang berbincang untuk mencari titik temu.
Akhir pekan lalu, GNPF menggelar Ijtima Ulama. Dari hasil Ijtima ulama itu, lahir dua pasangan calon capres dan cawapres yang direkomendasikan ke partai pendukung koalisi umat salah satunya Gerindra. Pasangan pertama adalah Prabowo Subianto dan Salim Segaf. Yang kedua, Prabowo Subianto dengan Ustad Abdul Somad.
Salim Segaf mengatakan PKS akan mengikuti hasil Ijtima Ulama GNPF ini. "Awalnya kan PKS mengajukan sembilan nama. Tapi kemudian muncul dua rekomendasi ulama, tentu kami terima," kata Salim Segaf. "Rekomendasi ulama ini pasti melalui kajian, jadi kami harus apresiasi."