Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

SBY: Negara Kacau Bila Banyak Matahari hingga Tanggapan Pengamat

Belakangan SBY disoroti lantaran pidatonya yang menyebut negara kacau balau jika banyak matahari

10 September 2024 | 18.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY berulang tahun yang ke-75, pada 9 September 2024. Ulang tahun SBY ini juga bertepatan dengan peringatan berdirinya Partai Demokrat pada tanggal bulan yang sama. Pada 2024, HUT Demokrat yang ke-23.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belakangan, SBY disoroti lantaran pidatonya yang menyebut negara kacau balau jika banyak matahari. Nama SBY juga disebut oleh anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang bilang, kalau ayahnya diundang ke Amerika untuk bertemu Bill Gates.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Diundang Bill Gates Bicara Soal Malaria

Ketua Umum Demokrat AHY menjelaskan, bahwa SBY diundang fBill Gates untuk menghadiri forum Perang Melawan Malaria Sedunia di New York, Amerika Serikat. "Alhamdulillah orang tua kami, Bapak Susilo Bapak Yudhoyono, mendapatkan kehormatan hadir sebagai salah satu tokoh di forum internasional di New York, Amerika Serikat," kata AHY dalam sambutannya memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-23 Demokrat di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin 9 September 2024.

2. Negara akan Kacau Balau

SBY mengatakan negara akan kacau bila ada banyak matahari. SBY menyampaikan itu dalam konteks keberadaan banyak pemimpin dalam organisasi. "Akan kacau negara kalau mataharinya banyak. Makin panas nanti ada dua ada tiga bagaimana," kata SBY dalam HUT ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin 9 September 2024.

3. Oposisi

SBY menyinggung perjalanan 10 tahun Demokrat menjadi oposisi di pemerintahan Jokowi. Ia menyebut, 10 tahun perjuangan di luar pemerintah tidak mudah. Apalagi, ada pihak yang tidak ingin Demokrat dalam pemerintah. Namun, SBY tak menyebut pihak itu. 

"Menjadi partai di luar pemerintahan karena ada pihak yang tak menginginkan Demokrat dalam pemerintahan. Dalam kehidupan demokrasi yang belum matang, nasib oposisi tidak mudah," kata SBY.

4. Politik Pragmatis

SBY menganggap, banyak tantangan yang dilalui Demokrat mulai dari tidak diinginkan masuk pemerintahan Jokowi hingga prahara pengambilalihan kepemimpinan partai. Namun, Demokrat kini sudah melalui semua itu. Bahkan, berada dalam pemerintahan dan akan mendukung presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurut SBY, politik memang harus pragmatis. Strategi politik juga harus luwes. Bila tak punya siasat maka bisa ditindas "Jangan abaikan nilai-nilai yang fundamental. Hormati dan pegang teguh konstitusi. Tegakkan nilai-nilai demokrasi," kata SBY.

5. Tanggapan Pengamat Politik

Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, mungkin saja ada semacam indikasi atau gerakan yang bisa memunculkan banyak matahari yang dimaksud oleh SBY. Itu termasuk cawe-cawe pemerintahan yang dipimpin Jokowi.

"Saya melihatnya ya, karena kepentingan untuk bangsa, jangan banyak matahari kembar,” kata Ujang, pada Senin 9 September 2024. “Pak SBY (ingin menyampaikan) agar kepemimpinan itu satu komando, dengan banyak dukungan dari parpol itu, bukan masing-masing muncul membuat pencitraan masing-masing.”

DANIEL A. FAJRI | HENDRIK YAPUTRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus