Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, kembali mengeluarkan terobosan. Terbaru, mantan CEO Gojek itu membuat aturan yang tidak mewajibkan skripsi sebagai syarat kelulusan S1 dan D4.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketentuan tersebut telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain kebijakan tersebut, berikut sederet terobosan yang telah dilakukan Nadiem Makarim.
1. Asesmen Nasional
Asesmen Nasional adalah program pengganti untuk Ujian Nasional di tingkat sekolah. Bukan hanya sebagai pengganti, Asesmen Nasional dirancang untuk menandakan evaluasi terhadap pendidikan Indonesia.
Dikutip dari Pusmendik.kemendikbud.go.id, Nadiem Makarim mengatakan bahwa Asesmen Nasional tidak mengevaluasi capaian peserta didik, tetapi memetakan sistem pendidikan meliputi input, proses, dan hasil.
Asesmen Nasional pertama kali diterapkan pada 2021 untuk sekolah dasar hingga menengah atas. Apabila UN hanya berisi pilihan ganda, Asesmen Nasional berisikan pilihan ganda, isian singkat, dan uraian.
Asesmen ini memiliki tiga instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi dan Numerasi), Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar.
2. Afirmasi Pendidikan Menengah
Nadiem Makarim membuat program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) untuk memeratakan kualitas pendidikan bagi anak-anak daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).
Program ini memberikan kesempatan yang besar untuk murid-murid di daerah 3T agar mendapatkan pendidikan menengah yang setara dan berkualitas, seperti anak lainnya. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mempercepat akulturasi keragaman budaya.
3. Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat
Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) adalah salah satu program yang ditawarkan oleh Kampus Merdeka. MSIB dirancang bagi mahasiswa yang memiliki minat dengan magang dan pengalaman belajar di luar kampus.
Program ini bertujuan menciptakan mahasiswa yang mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja profesional. Dikutip dari Kampusmerdeka.kemendikbud.go.id, MSIB tidak hanya menawarkan perusahaan atau industri saja, tetapi juga lembaga internasional seperti UNDP.
4. Indonesian International Student Mobility Awards
Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) adalah program pertukaran pelajar ke luar negeri bagi pendidikan tinggi. IISMA akan mempersiapkan mahasiswa memiliki pola pikir, pengetahuan, dan keterampilan untuk menghadapi masa depan melalui lintas budaya.
Program ini memiliki 26 negara dan 110 universitas yang siap menerima mahasiswa penerima IISMA. IISMA memiliki dua jalur, yaitu sarjana dan kejuruan.