Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Seratusan Orang Geruduk Fakultas Kehutanan UGM, Klarifikasi Ijazah Jokowi

Rombongan TPUA yang diwakili Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Tifauzia Tiasuma bertemu pihak UGM untuk klarifikasi soal ijazah Jokowi.

15 April 2025 | 12.43 WIB

Kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Dok. UGM
Perbesar
Kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Dok. UGM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seratusan orang yang menyatakan berasal dari TPUA (Tim Pembela Ulama dan Aktivis) medatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada atau UGM pada Selasa, 15 April 2025. Kedatangan mereka ke Fakultas Kehutanan untuk mengklarifikasi perihal polemik ijazah mantan Presiden Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada kesempatan itu, tiga orang perwakilan tim yaitu Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, dan Tifauzia Tiasuma diterima untuk berdialog dengan pihak kampus. Selain mereka, ada juga tokoh senior yang ikut mendatangi Fakultas Kehutanan UGM yaitu Amien Rais dan Syukri Fadloli dari Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kelompok TPUA selama ini mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi. Bahkan mereka juga menuding ijazah Jokowi palsu. Kehadiran mereka di Fakultas Kehutanan UGM adalah untuk melihat langsung bukti-bukti ijazah Jokowi di kampus itu. “Tim pembela ulama dan aktivis dari Jakarta hadir untuk mengklarifikasi dugaan ijazah palsu mantan presiden Jokowi,” kata Syukri Fadoli, Selasa, 15 April 2025. 

Ia menyatakan, tujuan klarifikasi adalah untuk menentukan keaslian ijazah tersebut. Dugaan ijazah palsu muncul karena mantan presiden tidak bisa membuktikan keaslian ijazahnya di pengadilan. “Pengadilan seharusnya menilai kebenaran ijazah jika ada tuduhan penggunaan ijazah palsu,” kata Syukri.

Perwakilan rombongan ditemui oleh Wakil Rektor I Wening Udasmoro, Wakil Rektor III Arie Sudjito, dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta. Rombongan ini datang ke UGM dan berkumpul di Fakultas Kehutanan. Mereka kemudian menuju Bundaran UGM untuk berorasi.

Polemik seputar ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali mencuat setelah mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi. Rismon menilai penggunaan font Times New Roman dalam dokumen tersebut belum ada di era 1980-an hingga 1990-an.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam video berjudul “Ijazah Palsu Joko Widodo “Berdasarkan Analisa Jenis Font dan Operating System", yang diunggah di YouTube, Selasa, 11 Maret 2025. Ia berpendapat bahwa ini adalah bukti kuat untuk meragukan keaslian dokumen tersebut. Tudingan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk UGM dan teman-teman seangkatan Jokowi.

Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang masih mempersoalkan tentang keaslian ijazahnya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu kembali menekankan bahwa siapa yang menuduh ijazah UGM-nya palsu adalah yang harus membuktikan.

"Ya dipertimbangkan untuk dikaji lebih dalam oleh pengacara (kuasa hukum) karena memang sudah disampaikan oleh Rektor UGM, terakhir juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Kehutanan, kan sudah jelas semuanya," ujar Jokowi ketika ditemui wartawan di kediamannya di Kelurahan Sumber, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 11 April 2025.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus