PUKUL 11 siang tanggal 18 Oktober. Jalan yang melintasi Desa
Siti Luhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Ja-Teng boleh
dikatakan cukup baik. Tapi tiba-tiba mobil Mercedes Benz tipe
Tiger milik Kedutaan Besar Uni Soviet terjungkir masuk ke sawah.
Pengemudinya, seorang yang berbadan tegap tinggi berhasil keluar
menyelamatkan diri dari mobil yang ringsek itu. Ia tampak gugup
ketika penduduk setempat menghampirinya. "Rusia, Rusia," kata
pengemudi itu kepada petani Rohmat yang mau membantunya. Karena
hanya kata-kata itu yang bisa diucapkan si pengemudi tadi,
akhirnya dia diantarkan penduduk ke kantor polisi Gembong.
Pihak kepolisian setempat tak banyak memperoleh keterangan dari
orang Rusia yang "masuk desa" itu. "Terbentur soal bahasa," ucap
Kapten Polisi Kastari, Kabag Operasi Kores 941 Pati. Dari
keterangan yang diberikannya diketahui mobil Mercy tersebut
jungkir balik dua kali sebelum terbenam di sawah.
Berbagai kalangan terheran-heran mengapa kendaraan itu bisa
kecelakaan di jalan yang tidak menikung dan tidak rusak. Ketika
berita kecelakaan itu dimuat sebuah koran di Semarang timbul
dugaan orang, pengendara mobil berplat CD 37 itu sedang berusaha
membelot. "Pejabat Rusia itu rupanya termasuk satu rombongan
yang sedang beristirahat di Sarangan. Kemudian entah karena apa
yang seorang itu terus meninggalkan rombonngan dan pergi sampai
ke lereng Gunung Muria," tulis harian Suara Merdeka.
"Kalau mau membelot mengapa mesti lewat Pati? Kan lebih tepat
kalau lewat Semarang?" kata Kepala Seksi Penerangan KOdak
IX/Ja-Teng, Letkol Polisi Drs Soeprapto kepada TEMPO. Tujuan
mobil nampaknya memang bukan Semarang. Apalagi Jakarta, karena
arahnya memang menuju timur, ke Surabaya.
Pemeriksaan terhadap pengemudi Rusia tak sempat berlarut-larut.
Tak berapa lama setelah Kodak IX menghubungi Kedubes Uni Soviet
di Jakarta berangkatlah dua buah mobil ke Pati. Dini hari jam
01.45 tanggal 19 Oktober si pengemudi langsung dibawa oleh
beberapa staf kedutaan Uni Soviet yang datang menjemput. l Mobil
Mercy yang rusak dibawa ke Jakarta 23 Oktober.
Dari Kedubes Uni Soviet diperolehketerangan bahwa si pengemudi
yang mengalami kecelakaan di Pati adalah salah seorang dari 4
sopir kedutaan. Namanya Mikhail, usia 35 tahun. "la pulang ke
Moskow tanggal 24 Oktober karena sakit," jawab Alexey R.
Zhelezkov, Sekretaris Ill dan Kepala bagian penerangan Kedubes
Uni Soviet. Menurut pejabat Kedubes Uni Soviet, sopir yang
malang itu "menderita tekanan (stress). Mungkin rindu kampung
halaman."
Zhelezkov tak menyangka kalau kejadian di Pati itu bisa
menimbulkan kecurigaan bahwa Mikhail ingin meninggalkan Uni
Soviet. "Tidak sejauh itu. Ia sopir dutabesar. Sesekali dia juga
membawa kuasa usaha Soviet jika duta besar tak di tempat. Minggu
lalu kami diberitahu ia mengalami kecelakaan ketika sedang
membawa kuasa usaha A.l. Khmelnitsky melakukan kunjungan rutin
ke Jawa dan Bali," ceritanya, meskipun penduduk yang mau
menolong tidak melihat adanya orang lain selain pengemudi ketika
kecelakaan terjadi.
Menurut Zhelezkov, Mikhail sempat dirawat di Surabaya. Kemudian
dibawa ke Jakarta. Kebetulan masa tugasnya memang sudah habis,
lantas dia kemb ali ke Moskow. "Semua peristiwa itu sudah kami
laporkan ke Departemen Luar Negeri. Jika saya tahu TEMPO mau
menulis soal dia itu, dia akan saya bawa ke kantor TEMPO ,"
katanya tertawa lebar.
Yang menarik, pihak Deplu mengaku belum pernah dapat laporan
mengenai si Mikhail. "Saya belum dengar. Saya sudah tanya semua,
di sini tak ada yang tahu," jawab S.A.M. Alaydrus, Direktur
Penerangan LN Deplu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini