Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini Bahasa Sunda sedang hangat diperbincangkan oleh publik lantaran sikap kontroversi dari politikus PDIP, Arteria Dahlan. Sebab, dirinya meminta Jaksa Agung untuk mengganti Kajati lantaran menggunakan bahasa Sunda saat rapat kerja. Hal ini dianggap menyinggung masyarakat Sunda karena Bahasa Sunda adalah simbol jati diri suku mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain sebagai simbol identitas jati diri Suku Sunda, Bahasa Sunda memiliki beragam keunikan. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut lima fakta menarik tentang bahasa Sunda yang layak untuk diketahui:
- Jati Diri Masyarakat Sunda
Berdasarkan penelitian Guru Besar Nanzan University, Mikihiro Moriyama, keunikan Bahasa Sunda tidak terlepas dari budayanya. Jika masyarakat etnis lain di Indonesia terkenal dengan tradisinya, masyarakat Sunda sangat identik dengan bahasanya. “Kalau orang Sunda hilang bahasanya, mungkin jati diri sebagai orang Sunda juga bisa hilang,” kata Mikihiro dilansir dari unpad.ac.id, Rabu, 19 Januari 2022.
- Berpotensi Mendunia
Masih diungkapkan oleh Mikihiro, globalisasi menurutnya justru menjadi peluang dalam mempopulerkan Bahasa Sunda ke kancah internasional. Menurut akademisi asal Jepang yang fasih berbahasa Sunda ini, saat ini orang-orang cenderung mencari sesuatu yang khas di tiap budaya lokalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau kita di global, hanya menggunakan bahasa Inggris saja, tidak ada khasnya, jadi tidak menarik” ujar Mikihiro saat menjadi pembicara pada Kursus Budaya Sunda pada Rabu, 27 Oktober 2021.
- Tidak Hanya Digunakan di Jawa Barat
Selain digunakan oleh masyarakat Suku Sunda asli di Jawa Barat, nyatanya Bahasa Sunda juga dituturkan di banyak daerah. Berdasarkan laporan Peta Bahasa Kemdikbud, Bahasa Sunda telah tersebar di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu, hingga Sulawesi Tenggara. Sebaran Bahasa Sunda tidak dapat terpisahkan dari persebaran masyarakat Sunda sendiri di berbagai wilayah tersebut.
- Jumlah Penutur Terbesar Ketiga se-Indonesia
Mengingat besarnya populasi masyarakat Suku Sunda, penutur bahasa Sunda pun sangatlah besar. Dilansir dari data Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, terdapat sekitar 42 juta penduduk Indonesia yang menuturkan bahasa Sunda.
“Kita bangga dengan keberagaman jumlah BD ini. Demikian pula penutur bahasa Sunda, termasuk urutan tiga besar,” kata Mimin Rukmini selaku Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Cililin dikutip dari laman disdikkbb.org.
- Memiliki Aksara Sunda
Layaknya Bahasa Jawa, Bahasa Sunda juga memiliki Aksara Sunda. Ada beberapa jenis Aksara Sunda, yaitu Aksara Ngalagena, Aksara Swara, Aksara Angka, Aksara Tanda Baca, hingga Aksara Rarangken. Aksara Sunda tergolong dalam rumpun Aksara Brahmi, turun dari aksara Pallawa melalui Aksara Kawi. Dengan begitu, mengartikan bahwa Aksara Sunda dan Aksara Jawa berasal dari satu rumpun yang sama.
HARIS SETYAWAN