Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sintang, Kalimantan Barat mengembangkan motor listrik sebagai respons atas cita-cita transisi energi terbarukan di Indonesia. Motor listrik ini diberi merek Gemar yang merupakan singkatan dari Generasi Merdeka Belajar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SMKN 1 Sintang adalah salah satu SMK Pusat Keunggulan, yang merupakan implementasi program Kementerian Pendidikan, Kebudayaa, Riset dan Teknologi. Bentuk program ini berupa pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu. Pengembangannya diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, serta dunia kerja.
Kepala SMKN 1 Sintang Poeryanto mengatakan motor listrik ini merupakan salah satu produk unggulan yang dikembangkan oleh Jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM). Motor ini dikembangkan untuk mengenalkan dan membiasakan masyarakat dengan kendaraan ramah lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poeryanto mengingatkan jika energi fosil terus-terusan dipakai, maka sumbernya akan habis dan berdampak buruk terhadap lingkungan. “Asap yang dihasilkan oleh energi fosil membuat pencemaran udara yang imbasnya ke kesehatan makhluk hidup,” kata dia, dikutip dari laman Vokasi Kemendikbud pada Sabtu, 6 Januari 2024.
Pengembangan motor listrik ini dimulai pada Oktober 2023 hingga akhirnya menghasilkan motor listrik terstandar industri. Proses merangkai motor dikerjakan oleh siswa TSM di bawah bimbingan guru sekolah dan guru tamu dari industri. Setelah produk pertama berhasil dirangkai, SMKN 1 Sintang terus mengembangkan motor listrik tersebut, bermitra dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kalimantan Barat.
Satu rangkaian motor listrik membutuhkan waktu kurang lebih satu hari hingga rampung. Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Kalimantan Barat Samsuni mengatakan inovasi SMK terus didorong, salah satunya kendaraan listrik. Mengingat bahwa setiap SMK memiliki pembelajaran yang berbasis teaching factory. “Pembelajaran itu betul-betul menyerupai industri. Mulai dari SOP-nya dari awal hingga akhir, bahkan sampai pemasarannya,” kata dia.
Mengembangkan kompetensi siswa
Selain bermanfaat untuk masyarakat, keberadaan motor listrik rakitan SMKN 1 Sintang bermanfaat bagi para siswa. Hal ini disebutkan oleh salah satu siswa TSM SMKN 1 Sintang Ari Bian Sabat Putra.
“Kami jadi semakin paham mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat. Ini penting karena ke depan kami akan bersaing di pasar kerja dan industri. Pengalaman ini membuat kami semakin matang dan siap untuk adu kompetensi," kata Ari.
Tak hanya sampai di sini, SMKN 1 Sintang berencana akan terus mengembangkan mobil listrik. Dengan demikian, banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya. Selain itu, SMKN 1 Sintang juga akan membuka bengkel konversi sepeda motor listrik berstandar industri.
“Ini adalah ikhtiar bersama untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan akibat pencemaran di darat, laut, dan udara. Semoga ke depan semakin banyak yang beralih ke sepeda motor listrik, khususnya rakitan SMKN 1 Sintang,” kata Poeryanto.