Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Teman kencan ? mboten, ah

Akademi pariwisata indonesia yogyakarta meneliti "pengaruh pelayanan akomodasi terhadap tingkat hunian kamar hotel". ternyata banyak tamu hotel di yogyakarta yang setuju bila disediakan teman kencan.

13 Mei 1989 | 00.00 WIB

Teman kencan ? mboten, ah
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
INI berita gawat dari Yogya. Di daerah tujuan wisata nomor dua sesudah Bali ini, tingkat hunian kamar hotel cenderung menurun terus, rata-rata 1% setahun. Tingkat hunian kamar di hotel berbintang rata-rata 44% per bulan, sedang di hotel tak berbintang rata-rata 35,2% per bulan. Dan itu sudah sejak lima tahun lalu. Kecenderungan ini akhir tahun lalu diteliti oleh enam orang mahasiswa Akademi Pariwisata Indonesia (API) di sana, dipandu oleh Tri Sucipto, seorang dosen API. Selama 10 hari mereka masuk keluar 10 hotel dan 14 losmen, menyebar pertanyaan dan berhasil menjaring 225 tamu, terdiri dari 151 turis domestik dan 74 turis asing. Penelitian bertema "Pengaruh Pelayanan Akomodasi terhadap Tingkat Hunian Kamar" itu 22 April lalu disajikan dalam sebuah forum di kampus API. Di situlah terungkap jawaban para responden yang mengejutkan. Jumlah tamu hotel di Yogya yang menyetujui disediakannya teman kencan ternyata cukup besar. Respondennya tentu saja para bapak. Ada 26,7% responden menyatakan sangat setuju tersedianya "jasa" teman kencan, sementara yang menyatakan kurang setuju 34,2%. Yang menyatakan dengan tegas menolak, menyatakan sangat tidak setuju. cukup besar juga, 59,1%. Tapi menurut analisa sebuah sumber di kampus API, responden yang menyatakan kurang setuju itu sebenarnya bisa digolongkan ke dalam yang setuju. Alasannya, yang menjawab kurang setuju biasanya lantaran mereka tidak ingin diketahui perilakunya oleh teman sejawat yang menginap bersama dalam satu kamar. "Mungkin mereka malu menyatakan pendapatnya secara terus-terang, karena ada teman sejawat di kamarnya," kata sumber itu. Mereka biasanya para turis domestik. "Tapi kalau menginap sendirian, mereka rata-rata cenderung menyatakan setuju," sumber yang tadi menambahkan. Sebaliknya para turis asing menjawab dengan spontan: sebagian besar dari mereka sangat setuju dengan tersedianya teman kencan. Jangan salah paham, perlu tidaknya teman kencan itu hanyalah salah satu dari 11 pertanyaan, mulai soal pelayanan door man, room boy, bar, laundry, restoran, sampai pelayanan kasir. Dan selain mutu pelayanan, motivasi tamu memilih sebuah hotel juga ditanyakan. Tim peneliti antara lain menyimpulkan bentuk dan mutu pelayanan berpengaruh terhadap tingkat hunian kamar di hotel kelas standar. Kualitas pelayanan yang memuaskan dapat meningkatkan hunian 1,08%, sedang pelayanan yang tidak memuaskan dapat menurunkan hunian sekitar 29,90% dari rata-rata total. Penelitian yang diselenggarakan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta ini memang diharapkan bisa menjadi masukan, sejauh mana faktor pelayanan berperan dalam menaikkan tingkat hunian kamar hotel dan memperpanjang waktu tinggal. Soal lamanya tinggal para tamu ini juga dipengaruhi oleh mutu pelayanan. Para tamu rata-rata tinggal selama 3,73 hari di hotel yang memberikan pelayanan yang memuaskan. Sedang di hotel yang pelayanannya kurang memuaskan, tamu hanya tinggal selama 2,96 hari. Tamu yang berstatus karyawan lebih lama tinggal (4,38 hari), mungkin karena mereka memang sedang bertugas. Sementara yang sibuk, seperti para pimpinan perusahaan atau manajer, hanya tinggal sebentar (2,76 hari). Masih ada kelompok tamu lainnya yang hanya tinggal 1,77 hari. Mungkin mereka tidak betah tinggal lama karena fasilitas hotel tidak memadai, terutama di losmen kecil. Tri Sucipto membenarkan. Tapi, katanya, kekurangan fasilitas bisa ditutup dengan meningkatkan mutu pelayanan. Karena itu, ia menyarankan agar jumlah kamar kelas ekonomi dikurangi, atau dinaikkan ke kelas standar dan suite. Sebab, berdasarkan penelitian itu, tingkat hunian kamar kelas ekonomi hanya 40. sementara hunian kamar standar dan suite rata-rata mencapai 50%.Aries Margono (Yogyakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum