Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Tiga Menteri Rapat Persiapan Haji di Mekkah

Rapat menyepakati bahwa penempatan jamaah haji yang masuk dalam kuota tambahan tetap mengacu pada sistem zonasi di Mekkah.

30 April 2019 | 11.37 WIB

Kompleks Masjidil Haram terlihat dipadati jemaah menjelang haji tahunan di kota suci Mekah, Arab Saudi, Jumat, 17 Agustus 2018. Lebih dari 220 ribu jemaah asal Indonesia akan menjalani rangkaian ibadah haji. REUTERS/Zohra Bensemra
Perbesar
Kompleks Masjidil Haram terlihat dipadati jemaah menjelang haji tahunan di kota suci Mekah, Arab Saudi, Jumat, 17 Agustus 2018. Lebih dari 220 ribu jemaah asal Indonesia akan menjalani rangkaian ibadah haji. REUTERS/Zohra Bensemra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga menteri melakukan rapat koordinasi di Mekkah, Arab Saudi, membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji untuk jamaah Indonesia. Dalam rapat tersebut dibahas juga kesiapan penyediaan layanan haji, termasuk untuk 10 ribu kuota tambahan yang telah diberikan Raja Salman kepada Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kebijakan tambahan kuota 10 ribu dikhususkan untuk lansia dan pendamping," kata kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melalui siaran pers, Selasa, 30 April 2019.

Selain Lukman, rapat itu dihadiri Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Menteri Kesehatan Nilla F Moeloek. Selain para menetri, rapat juga diikuti Dubes RI untuk Saudi Agus Maftuh, Konjen RI di Jeddah Muhammad Hery Saripudin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali.

"Kami tetap fokus pada layanan, walaupun ada penambahan kuota 10 ribu. Ini penting agar tidak terjadi penurunan kualitas layanan kepada jamaah," lanjut Lukman.

Menurut dia, rapat menyepakati bahwa penempatan jamaah yang masuk dalam kuota tambahan tetap mengacu pada sistem zonasi di Mekkah. Penempatan zonasi jamaah dikelompokkan berdasarkan embarkasi.

"Layanan katering dan transportasi bus salawat di Mekkah juga mengacu pada ketetapan awal, hanya jumlahnya disesuaikan dengan adanya penambahan kuota," ujar Lukman.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar menambahkan, sampai saat ini persiapan layanan di Makkah sudah hampir final, baik akomodasi, katering, maupun transportasi. "Total layanan di Mekkah sudah 95 persen siap, termasuk dengan kuota tambahan," kata dia. "Untuk layanan di Madinah, masih proses akhir untuk yang penambahan kuota," katanya.

Selepas rakor, Menko PMK, Menag dan Menkes bersama tim penyedia layanan dan KUH meninjau kesiapan dan kualitas hotel yang akan ditempati jemaah haji Indonesia. Rabu besok rombongan dijadwalkan akan bertolak ke Madinah untuk acara peresmian Kantor Kesehatan Haji Indonesia yang baru.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus