Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Tim Jokowi Klarifikasi Strategi Menyerang Erick Thohir

Erick Thohir sebelumnya menyatakan kubu Jokowi akan mulai bertindak ofensif.

14 Desember 2018 | 16.13 WIB

Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi resmi mengumumkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) di Posko Cemara, Jakarta, Jumat, 7 September 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Perbesar
Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi resmi mengumumkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) di Posko Cemara, Jakarta, Jumat, 7 September 2018. TEMPO/Dewi Nurita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Verry Surya Hendrawan, mengklarifikasi maksud Erick Thohir, ihwal pernyataan Ketua TKN itu yang menyebut akan mulai melakukan strategi ofensif atau menyerang dalam kampanye pemilihan presiden 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pernyataan Pak Erick soal langkah menyerang itu dalam perspektif narasi memenangkan kompetisi, bukan untuk menghancurkan lawan," ujar Verry lewat pesan suara via WhatsApp yang dikirimkan kepada Tempo pada Jumat, 14 Desember 2018.

Menurut Verry, sejak awal timnya konsisten melaksanakan komitmen bahwa pilpres merupakan ajang kompetisi, bukan pertempuran. "Kami akan mengedepankan narasi positif, adu program, dan gagasan," ujar Verry.

Sebelumnya, Erick Thohir menyatakan kubunya akan mulai bertindak ofensif saat berpidato dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Direktorat Hukum dan Advokasi di Hotel Acacia, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis 13 Desember 2018.

“Karena kemarin kami sudah diserang, bahkan ada kampanye PKI (Partai Komunis Indonesia) segala, jadi mau tidak mau kita harus ofensif sekarang,” kata Erick Thohir.

Erick menyebut, selama ini kubunya sudah cukup bersabar menghadapi isu PKI. Kasus e-KTP tercecer yang ditemukan dalam karung di daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur, juga dikait-kaitkan dengan paslon 01 itu.

Menurut Verry, keresahan Erick tersebut wajar karena pihaknya selalu dalam posisi disudutkan. "Jadi, narasi Pak Erick itu disampaikan untuk mendudukkan berbagai permasalahan dalam perspektif hukum. Perintah ofensif tersebut mohon dilihat dalam penegakan bersifat hukum," ujar Verry Surya Hendrawan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus