Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TNI AU Bentuk Satuan Pesawat Tanpa Awak

Langkah TNI AU ini untuk menyikapi pesatnya perkembangan teknologi pertahanan dan keamanan negara-negara lain.

4 Maret 2022 | 14.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, saat mengadakan pertemuan di udara dengan RSAF, dari aas kokpit F-16, Selasa, 12 Oktober 2021. Facebook/TNI AU

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengungkapkan, TNI AU telah memperkuat pertahanan Indonesia menggunakan satuan pesawat tanpa awak atau drone.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, ini untuk menyikapi pesatnya perkembangan teknologi pertahanan dan keamanan negara-negara lain, terutama saat perang. Banyak negara disebutnya telah memperkuat alat pertahanannya dengan drone.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"TNI AU sudah mengikuti dan sudah membentuk satuan-satuan pesawat tanpa awak dan ke depannya tergantung dinamika global," kata dia di Mabes TNI AU, Jakarta, Jumat, 4 Februari 2022.

Fadjar menyebut negara-negara yang telah memanfaatkan drone itu diantaranya Azerbaijan dan Ukraina. Azerbaijan diketahui menggunakan drone saat perang dengan Armenia, dan Ukraina saat melawan Rusia kini.

"Jadi memang sangat menarik peperangan modern ini, dengan apa yang terjadi di Ukraina dan sebelumnya di Azerbaijan, penggunaan teknogi udara jadi game changer," tegas dia.

Drone Ukraina dan Azerbaijan

Sebagaimana diketahui, Drone Bayraktar TB2 menjadi andalan militer Ukraina dalam menghadapi gempuran tank Rusia. Drone buatan Turki ini berhasil melumpuhkan beberapa alat tempur militer Rusia semenjak Rusia pertama kali menyerang Ukraina.

Azerbaijan sendiri memiliki beragam drone canggih dan mematikan termasuk drone TB-2 Bayraktar buatan Turki dan drone bunuh diri IAI HAROP buatan Israel.

Bayraktar merupakan pesawat nirawak kombatan berjenis medium altitude long endurance (MALE) yang diproduksi oleh Baykar Makina. Drone ini memiliki daya jelajah lebih dari 150 km dengan kecepatan maksimal 70 knot dan mampu bertahan selama 20 jam.

Sebagai drone Kombatan, Bayraktar mampu membawa beragam amunisi untuk serangan ke permukaan. Adapun amunisi yang dapat dibawa drone ini antara lain MAM, MAM-L, dan rudal UMTAS. Drone ini telah membuktikan kehandalannya dalam beberapa pertempuran seperti saat menghancurkan sistem perlindungan udara Pantsir S-1 Rusia di Libya dan Suriah.

Azerbaijan juga memiliki drone IAI HAROP yang dijuluki sebagai drone bunuh diri. Sesuai dengan namanya, drone ini tidak membawa amunisi apapun karena drone itu sendiri amunisinya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus