Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah politikus PDIP menyerukan kader dan relawannya untuk dapat mengakuisisi dan menarik dukungan di Depok dalam kontestasi Pemilu dan Pilpres 2023. Pertama, ada politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sidarto Danusubroto yang meminta kader dan relawan untuk merebut Kota Depok dari PKS dan memenangkan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sudah empat periode Depok dipimpin PKS, saatnya yang kelima ya Pancasila, ini Wali Kota dari PDI Perjuangan, setuju enggak, harus begitu," kata Sidarto, dalam orasi kebangsaan dalam Kongkow Bareng Relawan Ganjar Pranowo di Balai Rakyat Beji, Kecamatan Beji, Depok, Kamis, 22 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua MPR RI periode 2013-2014 itu juga mengatakan akan tiba masanya Depok akan diakusisi oleh PDIP. "Siap tidak?" tanya Sidarto seraya dijawab siap seluruh relawan. Sidarto mengatakan saat ini yang dihadapi bukan lagi Covid-19, tetapi wabah intoleransi, radikalisme dan terorisme. "Kita harus lawan dengan ideologi kita, Pancasila," ucap Sidarto.
Selain Sidarto, mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo juga turut turun menyerukan dukungan ke Ganjar Pranowo, dan meminta PDIP merebut Kota Depok dari partai yang memimpin saat ini. "PKS saat ini hanya mampu bertahan empat periode, atau 20 tahun memimpin, sementara PDIP mampu bertahan selama enam periode atau 30 tahun di Solo," kata Hadi.
FX Hadi mengatakan bahwa seluruh kader PDIP mesti kompak mendukung partai dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, sehingga sangat mungkin PDIP dapat berkuasa di Depok. FX Hadi membagi strategi. Di Solo, ia menargetkan setiap satu TPS mendapatkan 30 suara. Jika hal serupa diterapkan di Depok, maka dari setiap suara di tiap TPS yang ada tentu hasilnya jadi maksimal. "Bagaimana cara memenangkan Ganjar, dan PDIP mampu merebut Kota Depok agar disetiap TPS, ketua DPC, atau melalui PAC, harus bertanggung jawab minimal ada 30 pemilih, itu kalau di Solo, kalau di Depok mungkin standarnya bisa dikurangi, misalnya 20 pemilih," katanya.
FX Hadi mengatakan Ganjar merupakan sosok yang tegas, berani, dan punya nyali. Contohnya, kata FX Hadi, saat pertandingan sepakbola Indonesia vs Israel. Ganjar tegas dan berani membuat kebijakan tidak populis, tapi ada alasan di balik itu. FX Hadi juga menyinggung masalah intoleransi. Menurut dia, PDIP tidak pernah bertindak berdasarkan SARA.
Putra bungsu Presiden RI, Kaesang Pangarep, disebut akan diusung oleh PDIP maju dalam Pilkada Depok. Ketua DPP PDIP, Eriko Sotarduga menyatakan masih menunggu respons Kaesang.
Eriko mengakui jika selama ini Depok menjadi daerah yang belum mampu dikuasai oleh PDIP. Jika Kaesang berkenan menjadi juru kampanye di sana, ia berharap bisa membuka peluang bagi PDIP menggantikan Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai pemenang di Depok.