Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Yanti, si cantik, pulang

Diam-diam peserta dari indonesia, diwakili oleh sri yulianti mengikuti lomba miss universe 1982 di peru. pemenangnya karen dianne baldwin, 18, kanada menyisihkan 77 peserta lainnya.(nas)

7 Agustus 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SRI Yulianti masih mengantuk. Dan capek. Mengenakan rok putih berenda, Yanti yang berwajah oval itu berusaha banyak senyum. Ia Minggu malam lalu baru saja tiba dari Lima, ibukota Peru setelah tiga minggu lebih mengikuti lomba dara ayu sejagad Miss Universe ke-31. Tahun ini pemenangnya Karen Dianne Baldwin, 18 tahun, dari Kanada -- menyisihkan 77 peserta lainnya. Meskipun Yanti tidak mendapat nomor, ia beruntung potretnya disiarkan secara luas. Bertepatan dengan final kontes tersebut, 26 Juli lalu, ia merayakan ulang tahunnya yang ke-19. Sebuah foto yang disiarkan AP melukiskan Yanti merayakan ulang tahun tersebut diapit Odette Scrooby (Afrika Selatan) dan Nadya Satacruz (Columbia). Foto yang juga dimuat surat-surat kabar ibukota itu tentu cukup mengagetkan kalangan yang selama ini tidak setuju dengan penyelenggaraan lomba kecantikan, termasuk ikut-sertanya wakil Indonesia ke kontes-kontes semacam itu di luar negeri. Itulah sebabnya, tahun lalu penilaian terhadap sekitar 15 calon di Indonesia dilakukan secara tertutup. Tidak jelas bagaimana 15 calon itu dipilih dan bagaimana prosesnya. Setelah Yanti terpilih, ia dikatakan masih "diamat-amati" perilakunya sehari-hari selama enam bulan oleh lima juri. Tiga bulan sebelum berangkat, ia sudah dipersiapkan. Setelah semuanya siap berangkatlah Yanti, tanpa pengawal, ke Lima membawa delapan kopor pakaian. Yanti yang berdarah Manado kelahiran Surabaya memang menarik. Tingginya 164 cm, beratnya 52 kg. Ia baru saja tamat SLTA jurusan IPS. Sekalipun hobinya menari (disco) dan main bowling cita-citanya cukup muluk: jadi ahli ilmu politik. Sayang ia gagal dalam testing perintis belum lama ini. Kini ia gagal di tempat lain, di lomba kecantikan. Dengan sedikit kerepotan: Ketika pulang ada sebagian kopornya yang ketinggalan di Peru. Konon hal itu lantaran biayanya kurang. Padahal untuk memberangkatkan Yanti sudah terkumpul dana tak kurang dari Rp 20 juta. Uang itu dikumpulkan bersama oleh Nyonya Wisje (ibu Yanti), Direktris CV Aries 1828 Andi Nurhayati dan Helena Rashid. Andi Nurhayati, 36 tahun, yang sejak lama dikenal banyak bergerak di bidang bisnis kontes-kontes kecantikan, dua tahun lalu ditunjuk sebagai Perwakilan Penyelenggara Miss Universe yang pusatnya di New York. Adapun Helena Rashid, 49 tahun, yang jadi ketua tim juri pemilihan calon-calon Miss Universe dari Indonesia, juga dikenal sebagai ketua Ikatan Ahli Penata Rambut Indonesia "Tiara Kusuma". Baik Andi Nurhayati maupun Helena Rashid agaknya tidak begitu risau dengan adanya pelarangan terhadap kegiatan miss-miss-an. Bisa dimaklum, sebab selama ini memang tidak ada larangan secara resmi. "Saya sendiri minta agar pemerintah bersikap tegas. Kalau memang dilarang hendaknya ada larangan resmi. Kalau tidak, tentunya direstui," kata Helena Rashid. Pro dan kontra terhadap penyelenggaraan kontes kecantikan sudah muncul bersamaan dengan adanya kegiatan lomba-lomba tersebut. Pada akhir 1975, sebutan Miss Indonesia atau Ratu Indonesia diganti dengan Putri Indonesia -- barangkali untuk tidak terlalu mempertajam sikap pro dan kontra tersebut. Tapi sejak itu suara-suara yang tidak setuju ternyata bukannya makin reda. Karena suara keras dari pihak pemerintah, terutama Menteri P & K Doed Joesoef, kegiatan pemilihan tidak leluasa lagi. Urusan wanita cantik memang suka merepotkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus