<font color=red>22</font> TAHUN LALU

TEMPO 2 Mei 1987
Pemilu di Luar Dugaan

KURSI DPR itu pada awalnya adalah selembar kertas kuning bergambar bintang, beringin, dan banteng. DPRD I dan DPRD II kertas sejenis berwarna putih dan biru. Kertas-kertas inilah yang dicoblos oleh sekitar 90 juta penduduk Indonesia pada hari pemilu. Ada 283.534 tempat pemungutan suara (TPS).

Tak sembarang orang bisa mendapat tiga kertas itu. Ia harus punya kertas panggilan model C atau model AB. Pemegang model AB ini boleh mencoblos di mana saja dia mau, dengan catatan kalau melewati batas kabupaten tempat ia terdaftar sebelumnya, haknya berkurang. Kalau sampai melewati batas provinsi, cuma dapat satu kertas kuning.

Usai coblosan, surat suara itu dihitung di TPS oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Adapun KPPS ini beranggota enam orang dan satu orang ketua. Lalu di TPS itu ada saksi yang disumpah, masing-masing mewakili tiga organisasi peserta pemilu, yang menyaksikan dan menandatangani berita acara. Begitu seterusnya sampai akhirnya hasilnya diumumkan.

Pemilu memang pekerjaan besar. Butuh persiapan sebaik-baiknya. Dan wujud yang senyata-nyatanya mulus itu terlihat pada jumlah pemilih yang mencoblos pada hari pemilu 23 April 1987. Sekitar 90 juta rakyat Indonesia berduyun-duyun memenuhi tempat pemungutan suara. Pemilu 1987 pun dinilai yang paling tertib selama zaman Orde Baru.

---

CATATAN

23 Februari 1893
Ilmuwan Jerman, Rudolf Diesel, menerima hak paten mesin diesel.

24 Februari 1938
Sikat gigi berbulu nilon menjadi produk komersial pertama yang terbuat dari serat nilon.

25 Februari 1986
Corazon Aquino dilantik sebagai presiden perempuan pertama Filipina, setelah runtuhnya rezim Ferdinand Marcos—yang berkuasa selama 20 tahun.

26 Februari 1935
Untuk pertama kalinya Robert Watson-Watt menunjukkan cara kerja radar.

27 Februari 1974
Majalah hiburan People terbit untuk pertama kalinya di Amerika Serikat.

28 Februari 1986
Perdana Menteri Swedia Olof Palme terbunuh di pusat Kota Stockholm.

1 Maret 1896
Ahli Fisika asal Prancis, Henri Becquerel, menemukan radioaktivitas saat bekerja di laboratorium menggunakan bahan fosfor.