Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, 10 Juli 2005
Jalan bagi Sutanto kini ter-buka. Meski belum men-dapat persetujuan resmi dari DPR, jenderal polisi bin-tang tiga ini hampir pas-ti menjadi orang nomor sa-tu di Markas Besar Polri. PDI Perjuangan, partai yang menjadi lawan politik pe-merintah, menyatakan co-cok dengan calon pilihan Pre-siden Susilo Bambang Yu-dhoyono itu. Sutanto di-ni-lai cakap dan rendah hati.
Anggota Komisi III DPR, Mutammimul Ula, optimistis Sutanto bisa memberantas korupsi internal kepolisi-an, antara lain problem perselingkuhan aparat de-ngan mafia judi. Mutammimul, yang juga anggota Fraksi Keadilan Sejahtera, berharap di masa kepemimpinan Sutanto polisi bi-sa menuntaskan kasus tewasnya aktivis HAM, Munir.
Sutanto memang dike-nal galak dalam pemberantas-an judi. Dia juga garang da-lam menyikat mafia narkoba. Selain soal reputasi, Sutanto adalah sosok yang sudah dikenal Presiden Yudhoyono. Keduanya sa-ma-sama lulusan Akabri pada 1973. Lebih dari itu, keduanya pernah tinggal satu asrama pada tahun pertama di sekolah militer itu.
Kini, Sutanto sudah satu tahun memegang tongkat komando Polri. Secara kasatmata, sejumlah lokasi perjudian sudah dibabatnya. Seperti perjudian di Harco, Glodok, yang biasanya meriah kini melompong. Tapi, benarkah perjudian s-udah mati? Lalu bagaimana de-ngan korupsi internal di ke-polisian dan setumpuk kasus peninggalan pendahulunya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo