Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Banjir di Belahan Utara Jawa

20 Januari 2014 | 00.00 WIB

Banjir di Belahan Utara Jawa
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Banjir tak hanya melanda Ibu Kota Jakarta. Hujan yang terus-menerus turun dalam seminggu terakhir ini juga memicu banjir di sejumlah daerah hingga melumpuhkan aktivitas masyarakat. Bencana banjir ini seperti kado awal tahun untuk Indonesia.

Hampir semua pulau besar di Indonesia kebagian banjir. Di Sulawesi, misalnya, hampir semua kecamatan di Kota Manado dilanda banjir. Ketinggian banjir mencapai 1-3 meter di empat kecamatan. Ribuan rumah terendam.

Majalah Tempo edisi 29 Januari 1972 menulis bencana alam yang sama juga menerpa Indonesia, terutama di daerah belahan utara Pulau Jawa. Dari Indramayu, Cirebon, Brebes, Pekalongan, Semarang, Demak, hingga Kudus. Daerah itu secara serentak diserbu air dan terendam akibat hujan yang terus-menerus. Akibatnya, puluhan ribu hektare sawah rusak, tanggul bobol, jalan rusak, rumah ambruk, harta benda serta ternak hanyut dan lenyap, dan sejumlah orang yang tak sempat menyelamatkan diri tewas.

Saking hebatnya banjir yang terjadi di hampir seluruh Jawa itu, Presiden Soeharto langsung turun ke lapangan. Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Sutami dan Tojib Hadiwidjaja, Soeharto meninjau banjir menggunakan helikopter.

Kunjungan tiba di Pekalongan. Daerah yang satu ini termasuk yang terkena banjir cukup parah. Banjir di Kudus mengakibatkan tanah longsor. Begitupun Demak dan Semarang. Semakin ke barat, kantor Gubernur Biro Sosial, Kesejahteraan, dan Kesehatan melaporkan, jembatan Kali Tengah antara Cepiring dan Weleri, jembatan Kali Lebeng di batas Kecamatan Subah, dan jembatan Deli di Kali Gaya dalam kondisi kritis dan tidak dapat dilalui kendaraan. Bahkan tiang pancang dan batu fondasinya hanyut karena hebatnya gempuran air.

Akibatnya, lalu lintas Semarang-Pekalongan pun terputus. Batas sungai sudah tidak terlihat jelas karena air di bawah jembatan sudah naik hingga 0,5 meter di atas jalan raya. Berarti rumah penduduk yang pada umumnya lebih rendah dari jalan raya tidak dapat lagi menolak kepungan tamu dingin yang tidak diundang itu.

Syahdan, Pekalongan terisolasi dari arah timur dan barat. Tiga formasi kereta api yang tertumpuk di Stasiun Pekalongan terpaksa bermalam karena kerikil penunjang rel di kawasan Pekalongan banyak yang terbongkar akibat banjir.

Terhentinya ketiga formasi kereta api itu membawa tambahan beban bagi tuan rumah. Sebanyak 200 anggota TNI Kodam VIII Brawijaya yang datang dari Jakarta menuju Jawa Timur terpaksa diam di stasiun. Wali Kota akhirnya dilimpahi tanggung jawab untuk membantu para serdadu yang kelaparan itu. Sejumlah tempat secara spontan menjadi dapur umum, yaitu kantor PMI, Lembaga Pemasyarakatan II, rumah Wali Kota, rumah Sekretaris Daerah, dan rumah bekas bupati M. Usman.

Telah lama pemerintah memprediksi banjir di Indonesia akan datang setiap tahun dan untuk jangka waktu yang masih lama. Menteri Sutami mengatakan untuk mengatasi masalah banjir mungkin diperlukan waktu satu generasi. Masalah pokoknya adalah biaya. Banyak biaya diperlukan untuk mengatasi banjir. "Sekalipun seluruh APBN ditumpahkan untuk mengatasinya, itu belum cukup," kata Sutami.

Selain masalah uang, penanggulangannya memerlukan waktu. Menteri Sutami mengungkapkan penyebab banjir kala itu adalah lereng-lereng gunung yang gundul karena penebangan hutan. Tampaknya, itu permasalahan yang sampai hari ini masih sulit diatasi.

Bencana banjir yang terjadi di hampir seluruh Jawa ini ternyata juga mengakibatkan harga bahan kebutuhan pokok naik, terutama beras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus