Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Event

The 26th Indonesia Accounting Fair (IAF): Akuntansi dan Ekonomi Hijau

Akuntansi sedang memasuki era baru, ketika pelaporan keuangan terintegrasi dengan aspek environmental, social, and governance (ESG).

17 Maret 2025 | 21.47 WIB

Para mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas yang menjadi panitia The 26th Indonesia Accounting Fair (IAF), 12 Februari 2025 di Auditorium R. Soeria Atmadja, FEB UI.
Perbesar
Para mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas yang menjadi panitia The 26th Indonesia Accounting Fair (IAF), 12 Februari 2025 di Auditorium R. Soeria Atmadja, FEB UI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Info Event - Di tengah dunia yang terus bergerak menuju era ekonomi hijau, akuntansi kini memegang peran baru yang lebih strategis. Tak sekadar menghitung neraca dan laba rugi, para akuntan kini menjadi garda depan dalam mendukung keberlanjutan dan pengelolaan emisi karbon perusahaan. Gambaran besar inilah yang diusung dalam The 26th Indonesia Accounting Fair (IAF)—sebuah perhelatan akuntansi bertaraf internasional yang digagas oleh mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih dari sekadar kompetisi atau seminar, IAF adalah ekosistem kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan mahasiswa. Tahun ini, IAF kembali hadir dengan berbagai rangkaian acara yang menggabungkan teori dan praktik, mulai dari Pre-Event Talk Show, International Seminar, Training and Company Visit, hingga Accounting Competition dan Business Case Competition. Seluruhnya dirancang untuk mengasah kemampuan teknis dan manajerial peserta, sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi dunia akuntansi di tengah perubahan global yang kian dinamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Salah satu sorotan utama IAF adalah International Seminar, yang rutin menghadirkan tokoh-tokoh penting di bidang akuntansi, keberlanjutan, dan kebijakan publik. Tahun ini, seminar tersebut mengangkat tema besar Journey to Carbon Neutrality: Controlling Corporate Emission through Advancement in Accounting Sector, membedah urgensi akuntansi karbon dalam mendukung transisi bisnis menuju net zero emission.

Digelar pada Rabu, 12 Februari 2025 di Auditorium R. Soeria Atmadja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, seminar ini menghadirkan sederet pembicara dari berbagai sektor—mulai dari pemerintahan, korporasi, hingga institusi internasional. Di antara nama-nama besar yang mengisi sesi adalah Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM (mantan Gubernur DKI Jakarta) dan Bambang Brodjonegoro (mantan Menteri Keuangan RI), yang berbagi wawasan dalam sesi pembukaan.

Konsistensi Kebijakan dan Teknologi sebagai Pilar Akuntansi Karbon
Dalam pidatonya, Basuki Tjahaja Purnama menyoroti pentingnya energi terbarukan, khususnya panas bumi, sebagai solusi utama Indonesia dalam menurunkan emisi karbon. Dengan potensi panas bumi yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Lebih jauh, Basuki menekankan peran akuntansi sebagai alat ukur dan kontrol dalam perdagangan karbon. “Yang paling penting adalah konsistensi dari pemerintah dalam menerapkan kebijakan hijau, terutama dalam perdagangan karbon,” ujarnya. Menurutnya, kebijakan yang berubah-ubah karena kepentingan politik akan menghambat optimalisasi sistem ini. Basuki pun menekankan bahwa keberhasilan ekonomi hijau terletak pada sinergi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

Akuntan Sebagai Mitra Strategis dalam Keberlanjutan
Sementara itu, Bambang Brodjonegoro membawa perspektif tentang evolusi peran akuntan yang kini tak lagi sekadar "penjaga buku" perusahaan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pengelolaan keberlanjutan. Ia menegaskan bahwa akuntansi sedang memasuki era baru, ketika pelaporan keuangan terintegrasi dengan aspek environmental, social, and governance (ESG).

Bambang juga membahas perkembangan konkret dalam pengelolaan karbon di Indonesia, seperti beroperasinya Indonesia Carbon Exchange (ICX) yang menjadi panggung utama perdagangan emisi. Hingga Januari 2025, ICX mencatatkan transaksi sebesar Rp55,2 triliun dengan volume mencapai lebih dari 1 juta ton CO2 ekuivalen.

Ia menambahkan bahwa teknologi berperan besar dalam mendukung akuntansi karbon. AI, blockchain, big data analytics, hingga IoT memungkinkan akuntan menghitung dan memverifikasi data emisi dengan lebih akurat dan transparan. “Akuntan bukan lagi sekadar pencatat keuangan, tetapi kini menjadi mitra strategis dalam pengelolaan keberlanjutan perusahaan,” tegasnya.

Menyusun Masa Depan Akuntansi yang Lebih Hijau
International Seminar IAF ke-26 tak hanya menjadi ajang berbagi gagasan, tetapi juga titik temu lintas disiplin yang mendorong kolaborasi konkret. Dengan menghadirkan pembicara seperti Jordan Lee dari Tony Blair Institute for Global Change, Edwin Hartanto dari Bursa Efek Indonesia, hingga Debby Reynata dari TruClimate, seminar ini memperkaya wawasan peserta tentang praktik terbaik dalam akuntansi karbon.

Selain sesi seminar, Strategic Insight yang menjadi bagian dari rangkaian acara turut mengangkat diskusi tentang bagaimana menjembatani kebijakan nasional dengan implementasi praktis di sektor bisnis, guna menciptakan sistem akuntabilitas karbon yang kuat dan terukur.

Akuntansi untuk Dunia yang Lebih Bertanggung Jawab
Gelaran Indonesia Accounting Fair ke-26 membuktikan bahwa akuntansi bukan lagi sekadar alat pelaporan, melainkan pilar penting dalam mendorong perusahaan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan memadukan kebijakan yang konsisten, teknologi mutakhir, dan peran aktif para profesional akuntansi, Indonesia diyakini mampu menapaki jalan menuju net zero emission.

Melalui forum seperti IAF, ekosistem akuntansi di Indonesia diharapkan semakin siap menghadapi tantangan global, menciptakan sistem bisnis yang tidak hanya mengejar profit, tetapi juga peduli terhadap planet dan masyarakat yang menjadi bagian dari keberlanjutan itu sendiri. (*)

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus