Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah Anda senang Amerika memilih Donald Trump sebagai presiden?
|
||
Ya | ||
45% | 670 | |
Tidak | ||
49,2% | 732 | |
Tidak Tahu | ||
5,8% | 86 | |
Total | (100%) | 1.488 |
PRO dan kontra atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat menjalar sampai ke Indonesia. Dalam jajak pendapat Tempo.co selama pekan lalu, tampak responden terbelah ketika diberi pertanyaan apakah senang Amerika memilih pengusaha properti yang tak punya latar belakang politik itu menjadi presiden. Sebanyak 45 persen dari 1.488 responden menjawab senang. Angkanya tidak berselisih banyak dengan yang anti-Trump, sebesar 49,2 persen. Terpilihnya Trump memang mengejutkan, terlebih dengan sigi yang mendahuluinya yang semuanya memastikan keunggulan sang pesaing, Hillary Clinton. Meski selama kampanye tak henti menunjukkan fobia terhadap orang asing, muslim, dan kulit hitam, Trump rupanya punya penggemar juga. Kebijakannya yang akan memproteksi produk dalam negeri, yang bisa memicu ketimpangan ekonomi dunia, tak menggoyahkan orang menyenanginya. Trump telah memilih orang-orang dekatnya, para politikus Partai Republik yang keras dan dinilai banyak orang sama rasisnya dengan Trump. Prioritas utama kebijakan luar negerinya adalah membabat pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang bikin kacau Timur Tengah. Trump juga berencana menggelar registrasi bagi muslim di negaranya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 20 November 2016 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |