Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Berkreasi dalam Mencari Fulus

20 Januari 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Industri kreatif kian terbukti mampu menyokong perekonomian suatu negara. Apalagi, di era persaingan bebas, perekonomian dari sektor kreatif, seperti film, musik, animasi, fashion, dan desain, terus menunjukkan kemajuan. Banyak negara, termasuk Indonesia, mencoba menggodok industri kreatif agar berperan signifikan dalam perekonomian. Pemerintah Indonesia menyatakan industri kreatif telah menyumbang Rp 642 triliun ­tahun lalu. Saat ini pemerintah semakin giat mendulang rupiah dari sektor ekonomi ini agar tidak kalah dengan negara-negara yang sudah memulainya lebih dulu.

Indonesia

Sektor ekonomi kreatif ternyata mencatat pertumbuhan menggembirakan. Badan Pusat Statistik mendata ekonomi kreatif tumbuh 5,76 persen pada 2013 atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,74 persen.

Menyedot tenaga kerja 11,87 juta orang atau 11,72 persen dari total lapangan kerja nasional.

Rp 642 triliun Kontribusi terhadap PDB Indonesia atau 7 persen dari angka nasional.==> Sumbangan terbesar dari sektor kuliner Rp 209 triliun (32,5 persen) dan fashion Rp 182 triliun (28,3 persen).

Zimbabwe

Sebuah lembaga nirlaba di Harare, The Culture Fund of Zimbabwe, menunjukkan bahwa budaya memiliki kekuatan untuk tidak hanya mempengaruhi cara hidup di negara tersebut, tapi juga cara masyarakat mencari nafkah.

Pada 2009, Zimbabwe mengekspor produk budayanya dengan nilai US$ 16,4 juta. Ini pergerakan yang positif, melihat impor kebudayaan dari luar negerinya hanya US$ 8,9 juta. Ekspor produk budaya ditujukan ke sejumlah negara di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.

Argentina

Industri kreatif di Argentina begitu menggeliat. Industri yang mencakup tradisi musik, dansa, teater, sinema, literatur, dan desain ini dapat menyedot 300 ribu tenaga kerja dan menghasilkan 3,5 persen dari total pertumbuhan ekonomi Argentina.

Inggris

Menyedot tenaga kerja 2 juta orang menyumbang 6 persen dari total pendapatan ekonomi Inggris.

Fashion
20,9 miliar pound sterling atau 1,7 persen dari total pendapatan ekonomi Inggris

Musik
3,5 miliar pound sterling

Video game
1 miliar pound sterling

Amerika Serikat

John Howkins dalam bukunya berjudul The Creative Economy: How People Make Money from Ideas mengatakan ekonomi kreatif mampu menjadi penyumbang pendapatan Amerika Serikat yang terbesar. Pada 1999, sumbangan dari industri ini telah mencapai US$ 960 juta. Angka ini diprediksi terus membengkak seiring dengan pertumbuhan ekonomi kreatif Amerika yang rata-rata 5,6 persen per tahun.

Perfilman menjadi sektor utama industri kreatif Amerika Serikat. Industri kreatif yang dipimpin Hollywood ini menyumbang US$ 504 miliar.

Singapura

Sektor ekonomi kreatif bukan hal utama di Singapura. Namun Negeri Singa berkeinginan menggandakan kontribusi sektor ini terhadap pendapatan negara. Pada 2000, ekonomi kreatif menyumbang 3 persen dari pendapatan negara. Pada tahun-tahun selanjutnya, industri kreatif dapat menyumbang 6 persen dari pendapatan nasional.

Sumber: parekraf.go.id, bps.go.id, creativeeconomyreport2013.com, cbi.org.uk, hollywoodreporter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus