Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Calon Wali Kota Medan

30 Januari 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEDAN saat ini menghadapi sebuah ujian yang cukup menantang, berkaitan dengan pemilihan wali kota Medan periode 2000-2005. Setelah melihat perkembangan yang muncul, timbul sikap optimistis dan pesimistis sekaligus.

Sikap optimistis muncul karena banyaknya bakal calon (balon) yang muncul di tengah-tengah masyarakat, baik yang berasal dari kalangan birokrat, pengusaha, maupun militer. Hal ini menunjukkan ”hawa” demokrasi sudah mulai berembus dengan cukup kencang tidak hanya di pemerintah pusat, tetapi juga sudah mulai sampai ke daerah-daerah. Hal ini juga dimungkinkan dengan mulai dilaksanakannya Undang-Undang No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Tetapi, di balik keoptimisan itu juga terselip rasa pesimistis. Apakah nantinya money politics tidak akan lebih merajalela? Hal ini mengingat selama Orde Baru, pola pemilihan kepala daerah selalu bergantung pada koneksitas dengan pemerintah pusat dan adanya uang. Tidak berlandaskan pada figur dan program.

Atas pertimbangan ini, saya merasa bahwa tugas para anggota dewan untuk memilih wali kota dari para balon yang ada bukanlah hal mudah. Karena itu, saya mengusulkan agar wali kota yang akan datang haruslah memenuhi kriteria, yaitu bertakwa, bermoral baik, memiliki intelektualitas yang memadai, memiliki visi dan misi yang jelas, jujur, sederhana, memiliki sifat kepemimpinan, dan mampu mengayomi masyarakatnya dengan baik. Jika kriteria ini terpenuhi, latar belakang balon tidak lagi menjadi persoalan apakah berasal dari birokrat, militer, ataupun pengusaha.

Penjaringan balon yang sesuai dengan kriteria ini juga dapat dilakukan oleh masyarakat, seperti pembuatan jajak pendapat yang dilakukan oleh media massa ataupun lembaga-lembaga lain seperti lembaga kemasyarakatan dan lembaga kampus. Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah debat calon dan seminar. Diharapkan para anggota dewan nantinya dapat memilih wali kota yang merupakan calon terbaik dari yang ada, tidak seperti membeli kucing dalam karung.

Semoga ini bisa menjadi bahan pertimbangan para anggota DPRD Tingkat II Medan.

JOHANAR, S.KOM.
Yayasan Humaniora Medan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus