Etalase

PC tanpa CPU

Ringkas, padat, dan praktis. Itulah tampaknya obsesi Apple, perusahaan komputer Amerika, ketika menciptakan produk baru mereka, iMac G5. Komputer meja ini memang berbeda. Biasanya komputer terdiri dari kotak CPU (central processing unit), layar monitor, lalu papan ketik. Namun, iMac G5 kini dipasarkan tanpa kotak CPU. Seluruh otak dan mesin komputer ini dijejalkan ke dalam monitor panel datar yang ketebalannya hanya 5 sentimeter. Dengan layar active matrix selebar 17 dan 20 inci, layar ini sekarang menjadi layar komputer tertipis di dunia. Padahal, di dalam layar itu ada prosesor G5 berkecepatan hingga 1,8 Ghz, plus perangkat pendukung lain. "New iMac G5 ini mendefinisikan ulang konsep komputer desktop. Orang akan bertanya, di mana komputernya," kata Philip Schiller, Senior Vice President Worldwide Product Marketing Apple.

Meski ringkas, kemampuan komputer ini tak kalah dari versi biasa. Prosesornya bergerak dengan front-side-bus hingga 600 MHz, memori DDR SDRAM 400 MHz yang bisa ditambah ke 2 gigabyte, kartu grafis AGP 8x, dan hard disk drive serial ATA berkecepatan 7200 rpm dengan kapasitas 250 gigabyte. Untuk mendukung penggunaan video digital, kamera foto digital, dan printer, G5 dilengkapi SuperDrive serta lima port USB (tiga di antaranya USB 2.0) dan dua port FireWire 400. Komputer ini dilepas di pasar dengan harga US$ 1.440 atau sekitar Rp 13,1 juta.

Pengakuan Bob Dylan

Legenda lagu-lagu rakyat (folk) Amerika Serikat, Bob Dylan, akhirnya jadi juga meluncurkan memoar yang sudah lama ditunggu-tunggu. Memoar setebal 314 halaman ini berjudul Chronicles: Volume One. Ini adalah bagian pertama dari tiga buku yang bakal dilansir musisi kelahiran Hibbing, Minnesota, 24 Mei 1941, itu.

Buku yang masuk ke pasaran 12 Oktober lalu ini menceritakan sosok Dylan di periode awal kariernya pada 1960-an. Robert Allen Zimmerman—nama asli Dylan—di buku ini mengaku sebenarnya tak ingin menjadi ikon pejuang melawan pemerintahan negaranya. Di masa jayanya, "generasi bunga" Amerika memujanya sebagai pahlawan. Tapi pujaan ini pula yang membuatnya terpenjara dalam bui ketakutan. Ia begitu paranoid sampai ke mana-mana mem-bawa pistol jenis Colt dan senapan Winchester. Baru dalam periode tahun 1970-1980, Dylan mengaku hidupnya sedikit tenang. "Di kehidupan saya sebenarnya saya ingin melakukan pesta ulang tahun, mengantar anak sekolah, camping, dan memancing," katanya.

Kamera Emas nan Standar

Emas adalah simbol kemakmuran dan kemewahan. Inilah yang mengilhami Minox, produsen kamera asal Jerman, membuat kamera digital DC4211 Gold. Sesuai dengan namanya, kamera ini berlapis emas murni 24 karat. Kemewahan makin sempurna dengan tiga berlian ukuran 24 karat yang menempel di tubuh kamera.

Meski mewah, sebagai kamera digital, kemampuan alat potret berukuran 88,5 x 24 x 54,5 milimeter ini tergolong biasa saja. Dengan sensor gambar mencapai 4,2 megapiksel, resolusi hingga 4,2 juta piksel (2.272 x 1.704) warna, 24-bit RGB, ia dilengkapi lensa autofokus Minoctar dengan kemampuan super-zoom digital 3x. Selain itu, ada layar LCD LTPS-TFT 2 inci serta penyimpan data SD-card berkapasitas 512 megabyte. Semua fitur itu memang standar dibandingkan dengan kamera digital yang sekarang sudah mencapai kemampuan sedikitnya 6 megapiksel. Tapi, emasnya itu yang memang membuat kamera seberat 125 gram ini tergolong mahal, 1.000 euro atau sekitar Rp 11,1 juta.

---

http://www.jamsostek.co.id/ Situs Jamsostek

Untuk memberikan jaminan sosial bagi tenaga kerja, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Bagaimana informasi mengenai kinerja PT Jamsostek sebagai badan penyelenggaranya, Anda bisa mengunjungi situs www.jamsostek.co.id.