Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo.co
Apakah Anda setuju Presiden Joko Widodo menghentikan proses hukum kasus Bambang Widjojanto?
|
||
Ya | ||
83% | 272 | |
Tidak | ||
15,2% | 50 | |
Tidak Tahu | ||
1,8% | 6 | |
Total | (100%) | 328 |
Sejak awal publik sudah merasa ada yang janggal ketika penyidik Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI ujuk-ujuk menangkap Bambang Widjojanto saat dia mengantar anaknya ke sekolah di Depok, Jawa Barat, pada 23 Januari lalu. Bambang, yang saat itu masih menjabat Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, ditangkap dan diinterogasi ihwal sengketa pemilihan kepala daerah Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Polisi menuding Bambang merekayasa keterangan saksi di persidangan untuk memenangkan kliennya. Ketika masih menjadi pengacara lima tahun lalu, dia memang pernah menangani kasus itu di Mahkamah Konstitusi. Publik menduga penangkapan Bambang dan rentetan tuduhan kepada pemimpin lembaga antirasuah serta pegiat antikorupsi berkaitan dengan kasus Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Gara-gara ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi oleh KPK, jalan Budi Gunawan untuk menjadi Kepala Polri terhalang. Selain Bambang, Ketua KPK Abraham Samad dijadikan tersangka oleh penyidik Bareskrim. Polisi menuding dia memalsukan dokumen kependudukan. Bambang dan Abraham kemudian dinonaktifkan dari jabatannya. Meski mendapat banyak protes dari masyarakat, polisi jalan terus. Awal Oktober lalu, 72 akademikus menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Mereka meminta Jokowi memerintahkan Jaksa Agung menghentikan penuntutan atau melakukan deponering atas Bambang. Sikap para akademikus ini sejalan dengan 83 persen responden jajak pendapat di Tempo.co. Mereka berharap Jokowi menyetop penanganan kasus Bambang.
Indikator Pekan Ini Apakah Anda setuju pemerintah menghentikan kontrak karya dengan Freeport?www.tempo.co. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo