Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Johanna Masdani, 95 Tahun

22 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelaku sejarah Sum-pah Pemuda 1928 dan Proklamas-i 1945, Johanna Masdani, me-ninggal dunia di rumahnya, Jalan Menteng Raya 25, Ja-karta, Sabtu dua pekan lalu. Je-nazahnya dimakamkan di Ta-man Makam Pahlawan -Ka-libata, Jakarta, dua hari ke-mu-dian.

Terlahir dengan nama Jo-hanna Tumbuan, orang tua-nya pasangan kaya Alexander- Tum-buan dan Henrriette Mo-sal-, asal Amurang, Minaha-sa-. Jos, panggilan akrab Jo-han-na, menikah dengan se-sama aktivis pejuang kemer-de-kaan, Masdani, pada 1941. Hing-ga akhir hayat ia tak me-mi-liki keturunan.

Pada Januari lalu, selama- sebulan Jos sempat dira-wat- di rumah sakit akibat ter-ja-tuh dan memar di pang-gul-. Menurut Yohanes, salah sa-tu ke-rabatnya, dokter- menyatakan Jos tak mengidap penyakit khusus. Wanita ke-la-hiran Amurang, Su-la-wesi- Utara, 29 November 1910 i-tu mening-gal karena faktor u-sia.

Sebelum kemerdekaan, Jos ak-tif di Indonesische- Padvinders Organistie-kemudian men-jadi Kepandoean Bangsa- In-donesia, masuk Jong Mina-ha-sa, kemudian men-jadi Jong Celebes, dan bergabung ke Indone-sia Muda. Ia juga ber-ki-prah di Palang Merah Indo-ne-si-a RSCM (1945), dan Aktivis- So-sial Pemuda Putri Indon-e-si-a (1946).

Setelah Indonesia merdeka-, Jos berkarya di Bagian Psi-kia-tri- FKUI RSCM. Selain di FKUI, peraih Bintang Ma-ha-putera Utama, Bintang Ge-rilya dan Satya Lencana Pe-negak dari pemerintah In-do-nesia ini juga mengajar di U-niversitas Kristen Indone-si-a, Jakarta.


Pelantikan: Husniah Rubiana, 58 Tahun

Direktur Jenderal Pelayan-an- Far-masi dan Alat Kese-ha-t-an- Departemen Kesehatan, Hus-niah Rubiana, dilantik men-jadi Kepala Badan Pe-nga-was Obat dan Makanan (POM) di Jakarta, Rabu pe-kan- lalu. Alumni Fakultas Ke-dokteran Universitas Indone-si-a itu menggantikan pejabat- lama, Sampurno, yang sudah- lebih dari delapan tahun- -me-ngepalai POM. Pelantikan Husniah dilakukan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Su-pa-ri-.

Husniah akan meneruskan- pro-gram Sampurno untuk men-jamin ketersediaan obat yang aman, berkhasiat, dan ber-mu-tu bagi masyarakat. Selain i-tu, ia akan menetapkan standar- har-ga obat agar sesuai dengan da-ya beli masyarakat. Dengan ca-ra itu, masyarakat tak kehi-lang-an hak untuk mendapat o-bat ber-kualitas. Ia juga akan melakukan pencegahan seca-ra- e-fektif peredaran bahan ma-kanan- yang berbahaya di ma-sya-ra-kat, terutama pada pro-ses pro-duk-si dan distribusi.

Adapun Sampurno, selepas da-ri- POM, berencana mengajar di Ma-gister Manajemen Far-masi Uni-versitas Gadjah Mada, Yogya-kar-ta. Profe-si baru ini akan di-ja-lani setelah ia merampungkan- pen-didikan doktornya di Fa-kul-tas- Ekonomi Universitas Indone-si-a, empat bulan mendatang.


"Tindak lanjut hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tak mendapat perhatian memadai. Pemerintah tidak serius."-Ketua BPK Anwar Nasution, di Jakarta, Rabu pekan lalu. Ia kecewa, pejabat pengelola keuangan negara tak kunjung memperbaiki tata kelola keuangannya. Padahal BPK terus menemukan penyimpangan pengelolaan keuangan negara.

"Kalau isi siaran melanggar undang-undang, misalnya merendahkan nilai-nilai agama, cabul, dan mengandung unsur kekerasan, polisi sudah bisa bertindak."-Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Sinansari Ecip, seusai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Selasa pekan lalu. Presiden minta KPI mempercepat penyiapan nota kesepahaman penanganan isi siaran antara KPI, Kepala Polri, dan Jaksa Agung agar segera dilaksanakan.


TEMPO DOELOE

22 Mei 1980Amerika Serikat me-lancarkan embargo ekonomi terhadap Republik Islam Iran. Selama embargo, ne-gara itu terus mem-pro-vo-kasi Irak untuk menye-rang Iran. Mereka mema-sok senjata dan dana ba-gi rezim Saddam Hus-se-in.

23 Mei 1618Kaum Protestan Chek membunuh dua orang u-tusan Ferdinand II, Ra-ja- Hapsburg yang -me-ng-a-nut agama Katolik Ro-ma. Mereka khawatir ke-bebasannya dirampas ke-rajaan. Sejak itu, mele-tus-lah perang agama di E-ropa yang berlangsung selama 30 tahun.

25 Mei 1945Heinrich Himmler, o-rang kepercayaan Hi-tler, bunuh diri. Ia me-ne-lan kapsul sianida be-berapa jam setelah men-dapat vo-nis hukuman- mati da-lam- pengadilan penjahat pe-rang di Nuremberg, Jer-man.

26 Mei 1981Arab Saudi, Kuwait, E-mirat, Bahrain, Qatar, dan Oman menandatan-ga-ni perjanjian pendirian De-wan Kerja Sama Teluk (GCC). Dewan dibentuk un-tuk meningkat-kan ker-ja sama di bidang po-litik, ekonomi, dan kea-ma-nan.

27 Mei 1926Perlawanan rakyat mus-lim Maroko di kawas-an Rif untuk mengusir penjajah kandas. Di bawah pimpinan Abdul Karim Rifi, mereka sebenarnya berhasil mengalahkan ten-tara Spanyol. Namun, Pran-cis turun tangan mem-bantu Spanyol dan mem-bunuh Abdul Karim Rifi beserta ribuan rak-yat- muslim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus