KAMI menginap di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, 13 Mei 1999. Esoknya, ketika kami sarapan di coffee shop—menggunakan kupon—tas saya hilang. Kami kebingungan mencarinya. Di dalam tas itu ada kartu kredit, handphone, uang, dan surat-surat. Anehnya, tidak ada seorang pun petugas hotel yang membantu saya, bahkan mereka bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Peristiwa itu saya laporkan ke resepsionis. Hasilnya nihil, bahkan dikatakan ada tamu yang melihat saya tidak membawa tas ke dalam ruang coffee shop. Padahal, ketika saya sarapan di coffee shop, saya mengambil kupon dari dalam tas. Dari cara dan sikap mereka, terkesan mereka sangat tidak profesional dan membuat saya benar-benar bingung, kecewa, dan ingin marah. Saya hanya bisa berdoa agar tas saya dapat ditemukan.
Dua jam kemudian, resepsionis hotel menelepon mengatakan bahwa tas saya ditemukan di tong sampah toilet pria oleh petugas cleaning service Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Setelah saya cek, benar. Isinya utuh, kecuali uang dan dua handphone raib. Melalui surat ini, saya berterima kasih kepada petugas cleaning service yang menemukan tas saya. Kendati tas saya sudah ditemukan, saya belum mendengar ucapan ”maaf” dari manajer hotel berbintang lima itu.
NY. LIANTY EDY W.
Gondosari RT 001/006
Gebeg, Kudus, Jawa Tengah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini