Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siti Musdah Mulia, 49 tahun
Intelektual muslimah itu menerima penghargaan dari negeri orang. Siti Musdah Mulia yang dikenal berpandangan kritis tentang hak perempuan dalam Islam diganjar Award for International Women of Courage dari Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice. Penghargaan diberikan dalam sebuah acara di Kantor Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Washington DC, pekan lalu.
Ia dianggap berani dan konsisten memperjuangkan hak-hak perempuan di mata hukum Islam. Selain Musdah, ada sembilan perempuan dari berbagai negara yang menerima penghargaan serupa. Doktor perempuan pertama dalam bidang pemikiran Islam dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini pada 2004 pernah menuntaskan proyek perdananya, Counter Legal Draft soal Kompilasi Hukum Islam.
Sayangnya, proyek itu mendapat tentangan dari banyak pihak. Materi proyek itu dianggap ”menabrak” pemahaman tentang perkawinan, waris, dan wakaf dalam hukum Islam konvensional. Draf disita. Musdah tak hanya ditegur Menteri Agama Maftuh Basyuni, tapi juga dilarang menyebarluaskan gagasannya.
Heri Hendrayana Haris, 40 tahun
Di kalangan pencinta buku, nama Heri Hendrayana Haris tak ”berbunyi”. Tapi coba sebut Gola Gong. Mereka pasti mengaku kenal. Penulis yang juga dikenal sebagai perintis backpacker Indonesia itu awal Maret lalu menerima Islamic Book Fair (IBF) Award sebagai Tokoh Perbukuan 2007. Penghargaan secara simbolis diberikan istri Wakil Presiden, Mufidah Jusuf Kalla, di Jakarta.
Dewan Juri IBF Award terdiri atas Komaruddin Hidayat dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Nina M. Armando, dari Universitas Indonesia, Helvy Tiana Rosa dari Universitas Negeri Indonesia, dan Abdullah dari Universitas Islam Negeri Jakarta. Ada pula Fuad Jabali dari Universitas Islam Negeri Jakarta.
Selama 21 tahun menulis, karya-karya Gola Gong dikenal para remaja di seluruh pelosok Indonesia. IBF Award adalah bentuk apresiasi terhadap tokoh perbukuan dan buku Islam Indonesia. Penerimanya bisa penulis, penerjemah, penyunting, peresensi, pengusaha, desainer, ilustrator, motivator/promotor. Pemberian penghargaan tahun ini merupakan yang ketiga sejak digelar 2005.
”Masyarakat janganlah berdoa mudah-mudahan dua orang ini, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, pecah.” —Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku Moral Politik, Sebuah Refleksi karya almarhum Ekky Syachruddin yang digelar di Jakarta, Rabu pekan lalu.
”Jangan sampai orang yang masuk ke dalam kepolisian orang yang labil, sehingga melakukan hal-hal di luar kontrol.” —Kapolri Jenderal Sutanto di Jakarta, Rabu pekan lalu. Ia menyampaikan rencana pengetatan penyaringan anggota kepolisian sehubungan dengan serangkaian kasus gampangnya anggota polisi menarik pelatuk pistol.
TEMPO DULU
19 Maret 1949 Dewan Rakyat di kawasan Jerman bagian timur yang diduduki Uni Soviet pasca-Perang Dunia II mengesahkan Undang-Undang Dasar baru. Pengesahan ini sekaligus menandai pemisahan antara Jerman Timur dan Jerman Barat.
20 Maret 2003 AS dan Inggris memulai invasi mereka ke Irak dengan dalih memberantas senjata pembunuh massal dan terorisme. Aksi ini dilakukan tanpa persetujuan PBB dan ditentang dunia internasional.
21 Maret 1990 Namibia memperoleh kemerdekaannya dari kekuasaan Afrika Selatan.
22 Maret 1881 Persatuan Sepak Bola Internasional didirikan. Organisasi itu selanjutnya berubah nama menjadi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
23 Maret 1950 The World Meteorological Organization, organisasi metereologi dunia di bawah naungan PBB, resmi berdiri. Organisasi ini bertugas memantau dan melindungi lingkungan dunia, termasuk pengawasan cuaca dan iklim.
24 Maret 1882 Peneliti asal Jerman, Robert Koch, berhasil menemukan bakteri penyebab TBC Bakteri jenis basil ini kemudian dinamakan Basil Koch, sesuai dengan nama penemunya.
25 Maret 1957 Negara-negara Eropa menandatangani kesepakatan pembentukan organisasi Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) di Roma, Italia. Organisasi ini menjadi cikal-bakal Uni Eropa yang dibentuk pada 1992.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo