Petualangan ’Penyembur Api’

Christopher Paolini, 21 tahun, penulis asal Paradise Valley, Montana, melanjutkan keberhasilan cerita fantasi Eragon (Inheritance Trilogy #1) melalui buku barunya dalam episode Eldest (Inheritance Trilogy #2). Selasa pekan ini, perusahaan penerbitan asal New York, Amerika, Random House Children’s Books, telah menerbitkan cerita naga Saphira setebal 592 halaman, atau lebih tebal 64 halaman dibandingkan dengan buku sebelumnya.

Musuh apa lagi yang ditemui Aragon, pemuda 15 tahun asal Aagaesia penemu batu biru dan Saphira, setelah menyelamatkan pemberontak dari kekuatan penguasa jahat King Galbartorix? Bagaimana perjuangan paman Aragon, Rotan? Semua ada di Eldest, novel yang sudah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa ini. Dengan membayar harga US$ 21 atau sekitar Rp 200 ribu, Anda bisa mendapatkan petualangan seru mereka.

Penerjemah Suara dan Gerak

Ibarat hewan piaraan, telepon genggam juga bisa mengenali pemiliknya. Telepon seluler keluaran perusahaan asal Amerika, Samsung Electronic, awal tahun ini, P207, A890, dan SCH-S310, memiliki kecanggihan itu.

Dengan teknologi VoiceMode (TM), QuickPhrase (TM), dan pengenal gerakan 3D (Accelerometer), yang bisa menerjemahkan suara atau gerakan tangan pemilik ke dalam bahasa tulis.

Caranya adalah memasukkan dan menyimpan beberapa kata yang diartikan ke dalam tulisan melalui VoiceMode (TM) di P207. Setiap kali pemilik mengucapkan kata yang sudah tersimpan, otomatis terjemahannya akan muncul di monitor. Sehingga, untuk mengirim pesan pendek, tentunya pengguna tak perlu lagi sibuk memencet tombol-tombol huruf, tapi cukup dengan suara.

Generasi SCH-A890 memakai teknologi QuickPhrase (TM). Ini memudahkan konsumen mengatur pesan dan mengaktifkan salah satunya sesuai dengan program yang dibuat lebih dulu. Dalam aplikasinya, pengguna bisa mengaktifkan frase ”Call me” atau ”Will call you later” dengan kalimat sederhana, maka teks otomatis masuk dalam pesan.

Lain lagi teknologi Accelerometer yang ada pada SCH-S310. Teknologi ini menghasilkan kalkulasi akurat dan menetapkan gerakan dalam ruang tiga dimensi menjadi sebuah perintah. Sensor mampu mengidentifikasi kecepatan gerakan yang diterima. Bahkan gerakan kecil dan gerakan berulang bisa dikenali sebaik simbol alphanumeric. Jadi, pengguna cukup menulis sebuah angka di udara, dan angka tersebut akan langsung tampil di layar. Menghapus tulisan cukup dengan menggerak-gerakkan seluler.

---

Jejak Maya http://www.asnlf.net/

Situs Gerakan Aceh Merdeka di Swedia

Harapan memperoleh rasa damai di wilayah Aceh barangkali segera terwujud. Setidaknya setelah hampir sepuluh tahun berkonflik, Gerakan Aceh Merdeka dan pemerintah Indonesia menuju perundingan. Kedua pihak telah menandatangani kesepakatan penyelesaian konflik di Nanggroe Aceh Darussalam secara damai di Helsinki, Finlandia, pekan lalu.

Dalam kesepakatan itu, perwakilan GAM yang berada di Swedia mengakui Aceh sebagai wilayah Indonesia, dengan berbagai persyaratan. Informasi soal GAM di Swedia bisa dilihat di situs www.asnlf.net. Terdapat berita terkini versi GAM, bendera, kegiatannya di luar negeri, dan juga pernyataan-pernyataan tentara GAM.