Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Golongan Karya---tanpa embel-embel partai---yang pernah berkuasa selama 32 tahun di Indonesia, dinilai banyak pihak bertanggung jawab terhadap kekacauan yang terjadi di Tanah Air. Tak hanya masyarakat yang berubah sikap 180 derajat terhadap golongan yang enggan disebut partai politik ini, para pendukungnya pun ramai-ramai hengkang dan mendirikan partai politik baru.
Kini, pada era reformasi, Golongan Karya resmi menyatakan diri sebagai partai politik, sama dengan 47 parpol lainnya. Meski Partai Golkar ini menyebut dirinya punya paradigma baru---atau sering juga disebut "Golkar baru"---parpol ini tetap memakai tanda gambar pohon beringin yang lama, dengan warna khas kuning. Karena itu, banyak pihak merasa pesimistis melihat "semangat" para pendukung Golkar baru saat ikut serta dalam pemilu. Bahkan, ada yang berpendapat era Golkar sudah lewat.
Pendapat di atas ternyata ada benarnya, meski tak seratus persen. Dari 3.098 peserta jajak pendapat Indikator TEMPO Interaktif, 2.079 (87,4 persen) di antaranya setuju bahwa pada era baru, Golkar tak usah lagi memegang tampuk kekuasaan di pemerintahan. Sementara itu 318 (10,3 persen) pengakses berpendapat sebaliknya. Artinya, sah-sah saja Golkar ikut di pemerintahan. Sisanya menyatakan tidak tahu, meski ikut berpartisipasi.
Apakah Anda setuju Golkar kembali memerintah? Setuju | 10,3% | 318 | Tidak setuju | 87,4% | 2.709 | Tidak tahu | 2,3% | 71 | Total ..................................... : | 100% | 3.098 | |
Jajak Pendapat Pekan Depan:
Untuk pekan depan, rubrik ini kembali mengangkat masalah seputar pemegang tampuk kekuasaan pada masa datang. Anda bisa ikut menyatakan pendapat, apakah pemimpin partai politik pemenang pemilu berhak menjadi presiden, dengan menyatakan ”ya”, ”tidak”, atau ”tidak tahu”, di http://www.tempo.co.id. . Selamat mengikuti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo