Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ragam

Amalan Puasa Syawal 6 Hari, Apakah Niat Harus Dibacakan Pada Malamnya?

Puasa Syawal hukumnya adalah sunnah muakad yang dilakukan 6 hari selama bulan Syawal. Bagaimana rukunnya?

4 Mei 2022 | 07.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Puasa Syawal hukumnya adalah sunah muakad. Salah satu keutamaan puasa Syawal 6 hari adalah ganjaran pahala seakan-akan berpuasa selama setahun penuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Lembaga Fatwa Mesir, puasa sunnah ini diutamakan secara berturut-turut dan dimulai pada hari kedua Idul Fitri. Walaupun demikian, puasa Syawal juga bisa dilakukan secara terpisah, baik di awal, tengah, maupun akhir Syawal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun dapat ditunaikan menggunakan cara terpisah seperti di atas, namun pelaksanaan yang afdal tetap dikerjakan secara beruntun.

Dilansir dari laman NU Online, Syekh Nawawi Al-Bantani melalui kitab Nihayatuz Zain menjelaskan bahwa “menjalankan puasa (6 hari pada Syawal) secara berturut-turut lebih utama [dalam Islam daripada tidak berurutan]”.

Namun, Ar-Ramli dalam Nihayatul Muhtaj mengatakan jika seseorang mengganti (qadla) puasa Ramadan, nazar, atau lain sebagainya, pada bulan Syawal atau Asyura maka ia mendapatkan pahala keduanya.

"Hal itu sesuai dengan fatwa al-Walid, mengikuti fatwa al-Barizi, al-Ashfuni, an-Nasyiri, Ali bin Shalih al-Hadhrami, dan lain-lain. Tapi, ia tidak mendapatkan pahala secara sempurna."

Pahala secara sempurna yang dimaksudkan dalam pendapat tersebut adalah keutaman puasa Ramadan yang diikuti dengan puasa enam hari Syawal setara dengan puasa satu tahun.

Hal itu dijelaskan dalam hadis riwayat Tsauban bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda sebagai berikut: “Siapa yang berpuasa Ramadan, maka pahala puasa sebulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa 10 bulan, dan berpuasa 6 hari setelah Idulfitri (dilipatkan 10 menjadi 60), maka semuanya (Ramadan dan 6 hari bulan Syawal) genap setahun," (H.R. Ahmad).

Rukun pelaksanaan puasa Syawal pun sedikit berbeda dengan puasa wajib Ramadan yang harus berniat pada malam harinya.

Seorang muslim di pagi hari yang belum makan dan minum, kemudian ia menginginkan puasa Syawal, cukup berniat di pagi hari atau menjelang siang, selama belum melakukan pembatal-pembatal puasa.

WINDA OKTAVIA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus