Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 datang ke lokasi ujian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan sejauh ini ujian berjalan lancar. “Di masa pandemi Covid-19 ini tingkat kehadiran juga tinggi rerata di atas 95 persen,” katanya, Rabu, 8 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di lokasi ujian Institut Teknologi Bandung (ITB) tingkat kehadiran peserta juga tinggi. “Sejauh ini sekitar 97 persen,” kata Koordinator pelaksana UTBK di ITB Achmad Rochliadi, Rabu.
Dia juga menyatakan ujian berjalan aman termasuk soal peserta yang terindikasi Covid-19. Sejauh ini, menurutnya, tim Satuan Tugas Covid-19 Jawa Barat belum melakukan rapid test di ITB. Panitia menjalankan protokol kesehatan sesuai ketentuan dari panitia pusat.
Adapun Kepala Kantor Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran Dandi Supriadi mengatakan sejauh ini belum ada peserta di lokasi yang terindikasi punya gejala Covid-19. “Paling keluhan sakit yang lain, seperti sakit perut,” ujarnya Rabu. Peserta yang sakit ditangani tim kesehatan di kampus.
Sebelumnya diberitakan ada 49 peserta UTBK di Surabaya yang reaktif saat rapid test. Mereka dirujuk untuk menjalani tes apus (swab). Menurut Budi rangkaian tes kepada peserta itu upaya penerapan protokol Covid-19. “Kalau hasil swab test negatif nanti akan diikutkan di gelombang kedua,” ujarnya.
Selain di Surabaya, tes serupa dilakukan di lokasi ujian. Di Jawa Barat, menurutnya, seperti di kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, juga Institut Teknologi Bandung. “Hasil masih menunggu, kalau di Kendari Universitas Halu Oleo ada satu orang yang reaktif,” kata Budi.
LTMPT membagi jadwal UTBK SBMPTN 2020 dengan dua gelombang, yaitu 5-14 Juli dan 20-29 Juli. Setiap hari ada dua sesi rombongan peserta ujian yang mengerjakan soal Tes Potensi Skolastik selama 2 jam 15 menit. Lokasi ujian tersebar di 70-an perguruan tinggi negeri se-Indonesia dan beberapa sekolah mitra.
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyatakan peserta UTBK yang berindikasi gejala Covid-19 dilarang ikut ujian. Lewat surat edaran terbaru 5 Juli 2020 Ketua Tim Pelaksana LTMPT Mohammad Nasih menyatakan peserta yang bersuhu badan 37,5 derajat Celcius lebih atau reaktif saat dilakukan rapid test, tidak diperbolehkan ikut ujian.
Penanganan selanjutnya, peserta yang bergejala Covid-19 itu harus menjalani swab test secara mandiri. ”Jika hasilnya positif, maka peserta tidak diperbolehkan ikut tes di tahap 1 maupun tahap 2,” kata Nasih. Jumlah peserta UTBK SBMPTN 2020 total mencapai 700 ribuan orang.
ANWAR SISWADI