Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

Astronot NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, mengaku tak kecewa terhadap Boeing yang membuat mereka kini 'terdampar' di ISS.

15 September 2024 | 15.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Astronot NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, mengaku tak kecewa terhadap Boeing yang membuat mereka kini 'terdampar' di ISS. Keduanya seharusnya hanya sekitar 10 hari di Stasiun Antariksa Internasional tersebut andai kapsul luar angkasa Starliner bikinan Boeing mulus menjalani crew flight test atau uji terbang berawak ke ISS. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Starliner dibawa meluncur dari Bumi pada 5 Juni lalu. Misi berhasil sampai ke ISS  namun sejumlah masalah terdeteksi pada sistem kontrol reaksi pada mesin roket dan juga terjadi kebocoran helium. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Butuh tiga bulan untuk NASA mengkaji sebelum memutuskan tak aman bagi Williams dan Wilmore pulang kembali ke Bumi menumpang Starliner. NASA menduga ada masalah overheating di balik problem mesin roket dan kebocoran helium Starliner.

Keduanya akhirnya diminta tinggal dulu di ISS dan menjalani misi tambahan sebelum bisa menumpang perjalanan pulang Crew Dragon milik SpaceX pada Februari 2025. Sementara Starliner telah kembali ke Bumi 'kosongan' pada Sabtu dinihari lalu waktu New Mexico, AS. 

Kapsul Starliner milik Boeing turun melalui atmosfer Bumi pada 7 September 2024, menuju pendaratan yang mengakhiri misi Uji Terbang Awaknya. (Kredit gambar: NASA)

"Kecewa? Sama sekali tidak. Tak pernah terbersit sekalipun pikiran itu," kata Wilmore dalam konferensi pers dari ISS pada Jumat lalu, 13 September 2024, seperti diikuti dari video yang disiarkan NASA.

Wilmore menekankan bahwa misi Starliner yang dijalani bersama Williams adalah memang masih misi ujicoba. Dan seperti halnya, misi ujicoba pesawat terbang dan juga pesawat antariksa lainnya, problem-problem sangat mungkin muncul. 

Boeing Starliner berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama Uji Terbang Awak pada tahun 2024. Foto: NASA

"Sebanyak 90 persen dari pelatihan yang kami jalani adalah juga mempersiapkan untuk menghadapi hal-hal yang tak diduga," kata Wilmore.

Wilmore dan Williams juga mengakui kalau mereka pasti akan merindukan keluarga dan teman karena misinya di luar angkasa diperpanjang. Namun mereka berusaha tetap positif. Williams misalnya menyebut luar angkasa adalah 'tempat yang menyenangkan'.

Dia juga menyebut keuntungan mendapat kesempatan menumpang pesawat berbeda saat berangkat dan pulang dalam misi yang dijalaninya. "Kami sangat antusias. Maksud saya, kami adalah penguji; itulah apa yang kami kerjakan," kata Williams.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus