Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Baju Hangat Pembaca Mood

23 Desember 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pakaian ini tidak sekadar berfungsi sebagai pelindung dan penutup tubuh, tapi bisa juga berperan seperti psikiater: dapat mengetahui apa yang sedang Anda rasakan. Fungsi itu bisa ditemukan di baju hangat pembaca suasana hati atau disebut Galvanic Extimacy Responder Mood Sweater.

Bentuk baju pembaca suasana hati ini menggantung, tidak sampai menutupi seluruh bagian perut perempuan dewasa. Gaya baju pakaian seperti ini disebut crop top. Yang membuatnya unik, kerahnya tinggi tegak berdiri sampai menutupi leher dan setengah muka si penggunanya. Jika sedang melakukan tugasnya, kerah baju yang asalnya berwarna putih terang akan menyala dengan warna yang sesuai dengan mood pemakainya.

Warnanya pun bermacam-macam. Jika lampu LED di kerah menunjukkan biru, berarti pemakai baju hangat itu sedang merasa tenang. Bila berpendar warna pink, pengguna sweater sedang merasa senang. Jika yang timbul warna kuning, berarti orang yang memakainya sedang gembira. Berbeda jika yang muncul warna merah, pemakainya sedang gugup atau bahkan merasakan cinta.

Sensoree, perusahaan desain yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, menemukan teknologi baju hangat pembaca suasana hati didasarkan pada tes detektor kebohongan yang sering dilakukan. Teknologinya dinamakan Galvanic Skin Response. Kemudian perusahaan menciptakan sebuah desain sensor lembut yang disebut Galvanic Extimacy Responder karena dapat memunculkan keintiman pada sentuhan.

Penemunya, Kristin Neidlinger, mengatakan sensor tangan dapat menghubungkan ke baju hangat itu. Dengan itu, baju hangat dapat membaca tingkat kegembiraan seseorang yang kemudian menerjemahkannya ke dalam warna-warna yang berbeda pada kerah LED.

Neidlinger, yang memiliki latar belakang dalam desain kostum kinetik dan terapi fisik, menciptakan teknologi yang dapat dipakai untuk orang yang memiliki gangguan pengolahan sensorik. "Saya membantu memenuhi kebutuhan mereka dengan teknologi yang dapat dipakai secara interaktif," ujarnya seperti yang dikutip dari The Guardian.

Sebetulnya, kata Neidlinger, baju hangat yang diciptakannya bukan berdasarkan teknologi tinggi karena masih memakai cara lama, seperti tes detektor kebohongan. Namun setidaknya baju hangat ini dapat berguna bagi penyandang autisme. Orang yang di sekitarnya mengetahui apa yang dirasakan orang dengan kondisi autistik itu.

Baju hangat ini rencananya tersedia di pasar mulai Maret 2014. Sampai sekarang, Sensoree belum menetapkan harga untuk satu baju hangat pembaca suasana hati itu. Namun perusahaan ini berencana mengeluarkan 100 baju hangat untuk edisi terbatas dan dapat dipesan lebih dulu melalui situsnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus