Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Berita Tempo Plus

Bakteri yang Mengatur Suhu Bumi

Bakteri mampu mengubah energi sinar matahari menjadi mineral besi dan biomassa.

6 Desember 2019 | 00.00 WIB

Bakteri yang Mengatur Suhu Bumi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advance, pekan lalu, mengungkapkan peran penting yang dimainkan mikroba Prakambrium-eon di dua misteri terbesar pada awal terbentuknya bumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Para peneliti dari University of British Columbia (UBC), Kanada, menemukan bahwa nenek moyang bakteri modern yang berkembang biak di danau kaya zat besi di Kongo, Afrika, bisa menjadi kunci dalam menjaga iklim awal bumi. Mereka membentuk deposit bijih besi terbesar di dunia miliaran tahun silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bakteri memiliki senyawa kimia dan fisik khusus yang, meski tanpa oksigen, mampu mengubah energi sinar matahari menjadi mineral besi dan biomassa seluler. Biomassa pada akhirnya menyebabkan produksi metana gas rumah kaca oleh mikroba lain.

"Menggunakan teknik geomikrobiologis modern, kami menemukan bakteri tertentu memiliki permukaan tubuh yang memungkinkan untuk mengeluarkan mineral besi. Mereka mengalirkan mineral ini ke dalam laut untuk membuat deposit bijih besi," kata Katharine Thompson, penulis utama studi dan mahasiswa doktoral di jurusan mikrobiologi dan imunologi.

Thompson menjelaskan, dari produk mineral besi itu, bakteri kemudian memberi makan mikroba lain untuk menghasilkan metana. Metana itulah yang mungkin membuat atmosfer awal bumi menjadi hangat, meskipun cahaya matahari kala itu lebih redup ketimbang saat ini.

Penjelasan tersebut mendukung teori faint-young-sun paradox, yang dikemukakan astronom Carl Sagan. Paradoksnya adalah terdapat lautan cair di bumi purba. Padahal panas sinar matahari saat itu hanya sekitar 70 persen dari yang dirasakan hari ini. Dengan begitu, bumi semestinya beku seluruhnya.

Bumi yang beku tak memungkinkan adanya kehidupan. Atmosfer yang kaya metana terbentuk sehubungan dengan deposit bijih besi skala besar dan dimulainya kehidupan pada awal terbentuknya bumi. Teori itu diusulkan ilmuwan atmosfer University of Michigan, Amerika Serikat, James Walker, pada 1987.

Studi yang dilakukan Thompson ini memberikan bukti fisik yang kuat untuk mendukung teori di atas. Selain itu, bahwa interaksi bakteri-mineral skala mikro kemungkinan besar yang membuat hal tersebut terjadi.

"Pengetahuan mendasar yang kami peroleh dari studi menggunakan alat dan teknik geomikrobiologis modern mengubah pandangan tentang sejarah awal bumi dan proses-proses yang mengarah ke sebuah planet yang dapat dihuni oleh kehidupan kompleks, termasuk manusia," kata penulis senior makalah ini, Sean Crowe, Ketua Penelitian Kanada dalam Geomikrobiologi dan profesor di UBC.

Pengetahuan tentang proses kimia dan fisik di mana bakteri berinteraksi dengan lingkungannya juga dapat digunakan untuk mengembangkan dan merancang proses baru untuk pemulihan sumber daya, bahan bangunan, dan konstruksi baru. "Juga sebagai pendekatan baru untuk mengobati berbagai penyakit," ucap Crowe.

Pada masa depan, informasi geomikrobiologis seperti itu akan sangat berharga bagi upaya geo-engineering skala besar yang dapat digunakan untuk menghilangkan CO2 dari atmosfer untuk penangkapan dan penyimpanan karbon. Semua itu mempengaruhi iklim melalui interaksi bakteri. SCIENCE DAILY | THE HIGHLIFE | FIRMAN ATMAKUSUMA


Bakteri yang Mengatur Suhu Bumi

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus