DEPARTEMEN Perdagangan AS membuat langkah baru, yang mungkin akan menimbulkan dampak luas. Selasa pekan lalu, lembaga itu mengeluarkan peraturan yang mengesahkan pendaftaran hak paten hewan serta tumbuhan jenis baru hasil penemuan manusia. Artinya, para pakar teknologi reproduksi, termasuk rekayasa genetika, dapat mengkomersialkan penemuan mereka. Misalkan saja penciptaan babi jenis unggul atau beras tahan wereng. Dalam peraturan itu, tertulis larangan penggunaan gen manusia pada hewan atau tumbuhan baru. Tapi seorang pejabat departemen ini mengatakan, pada akhirnya komersialisasi galur manusia tak dapat dielakkan. "Keputusan ini menyatakan, perlindungan komersial bagi bentuk-bentuk kehidupan yang lebih tinggi akan dipertimbangkan di masa depan," kata Charles E. Van Horn, direktur kimia organik dan bioteknologi kantor paten AS. "Jadi, untuk saat sekarang pendaftaran paten jenis ini tak akan kami terima," tambahnya. Kendati demikian, protes segera bermunculan. Para pemrotes menuntut agar peraturan itu dibatalkan. "Kebijaksanaan ini jelas menyiratkan maksud mengarahkan semua proses hidup, termasuk kehidupan manusia, untuk kepentingan manusia semata," kata Dr. Michael Fox, salah seorang pimpinan Himpunan untuk Peri Kemanusiaan, Washington. Tapi protes ini harus menghadapi tembok tebal kepentingan industri bioteknologi. Soalnya, industri ini - terutama di sektor pertanian - sudah banyak mengeluarkan dana dalam riset pemanfaatan rekayasa genetika. Teknik mendapatkan jenis unggul inilah yang sekarang mulai diperdebatkan, terutama dari segi etis. Masalahnya, kadangkala digunakan gen berasal dari manusia yany dimasukkan ke dalam embrio binatang untuk menghasilkan jenis unggul tersebut. Misalnya saja Departemen Pertanian AS telah berhasil memasukkan hormon pertumbuhan manusia dalam embrio babi. Kemungkinan mendapatkan keuntungan milyaran dolar dari bisnis ini menyebabkan kekhawatiran semakin meruyaknya penggunaan galur manusia untuk mendapatkan hewan unggul. Bahkan bukannya tak mung kin akan timbul bisnis penjualan gen komersial untuk menghasilkan manusia unggul Menakutkan, ataukah ini memang jalan ke masa depan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini