Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Tim Hilal Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung melakukan pengamatan hilal atau bulan sabit penanda awal puasa 1 Ramadan 1445 Hijriah selama dua hari, 10-11 Maret 2024. Pada hari pertama pemantauan di Garut, tim gagal melihat kemunculan hilal, begitu pun di hari kedua di Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hilal tidak teramati dikarenakan ufuk barat tertutup awan tebal,” kata Kepala Stasiun Geofiska Bandung Teguh Rahayu seusai pengamatan Senin petang, 11 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengamatan hilal pada hari kedua dimulai pada pukul 15.30 WIB hingga selesai di atap kantor Stasiun Geofisika Kelas I Bandung yang berada di ketinggian sekitar 820 meter di atas permukaan laut. Matahari diketahui terbenam pada pukul 18:04:24 WIB, sementara bulan menyusul tenggelam pada pukul 18:57:31 WIB.
Azimuth matahari yaitu 266° 27' 5'' sementara azimuth bulan 273° 35' 9". Tinggi bulan 12° 33' 16'' adapun umurnya 26 jam 4 menit 7 detik. Elongasi bulan 14° 34' 30'' dengan posisi bulan di sebelah utara atau atas dari matahari. Fraksi iluminasi bulan yaitu 1,62 persen dengan kondisi cuaca berawan.
Berdasarkan kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), besar sudut ketinggian bulan dan sudut elongasinya itu telah melampaui kriteria minimal untuk penampakan hilal yang masing-masing 3 dan 6,4 derajat.
Sehari sebelumnya, Ahad 10 Maret 2024, Tim Hilal BMKG Stasiun Geofisika Bandung mengamati hilal mulai pukul 15.30 WIB sampai selesai di menara pengamatan hilal di Cikelet, Kabupaten Garut. Ketinggian lokasi pengamatan ini sekitar 10 meter di atas permukaan laut.
Saat itu matahari terbenam pada pukul 18:09:57 WIB dan bulan tenggelam lebih dulu pukul 18:05:03 WIB. Azimuth matahari 264° 49' 37'' sedangkan azimuth bulan 266° 2' 15".
Tinggi bulan 0° 18' 4'' dengan umur bulan 2 jam 4 menit 45 detik. Elongasi 1° 39' 40'' dengan posisi bulan berada di sebelah selatan bagian atas matahari. Fraksi iluminasi bulan 0,02 persen dengan kondisi cuaca berawan. “Tapi hilal juga tidak teramati karena cuaca berawan,” ujar Rahayu.
Pilihan Editor: Imbas Kebijakan Google, HyperOS Xiaomi Hapus Fitur Andalan