Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Caesar Archangels HM Tnunay atau Nono, siswa Sekolah Dasar Negeri Inpres Buraen 2 di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil meraih juara 1 olimpiade matematika dan sempoa tingkat dunia yang diselenggarakan Abacus World International. Kompetisi itu diikuti sekitar 7.000 siswa dari seluruh dunia.
Alat hitung sempoa sudah cukup jarang ditemukan saat ini dalam materi sekolah umum di Indonesia. Sempoa sempat menjadi pelajaran wajib bagi siswa sekolah dasar untuk menghitung pada pelajaran matematika. Bahkan, sejak zaman dulu sempoa telah hadir untuk membantu manusia menghitung.
Sejarah Sempoa
Sulit membayangkan menghitung tanpa angka, tetapi ada masa ketika angka tertulis tidak ada. Dilansir dari situs The Abacus, alat penghitung paling awal adalah tangan manusia dan jari-jarinya yang mampu menghitung hingga 10 benda. Tak hanya tangan, jari kaki juga sempat digunakan untuk menghitung dalam budaya tropis.
Kemudian, karena keterbatasan jari manusia, sedangkan dibutuhkan untuk menghitung angka lebih besar, berbagai benda alami lain seperti kerikil, kerang laut, hingga ranting digunakan untuk membantu manusia menghitung.
Pedagang yang menjual banyak barang membutuhkan cara untuk menghitung atau menginventaris barang yang dibeli dan dijual. Saat itu, akhirnya berbagai alat penghitung portabel diciptakan untuk menyimpan penghitungan.
Sempoa adalah salah satu dari banyak alat hitung yang diciptakan untuk membantu menghitung jumlah besar. Ketika sistem bilangan Hindu-Arab mulai digunakan, sempoa atau abaci atau abascus dalam Bahasa Yunani diadaptasi untuk menggunakan penghitungan nilai tempat.
Sempoa kemudian berevolusi menjadi kalkulator elektro-mekanis, aturan geser saku, kalkulator elektronik, dan sekarang representasi abstrak dari kalkulator atau simulasi pada smartphone. Sempoa diduga telah ada sejak 2.400 sebelum masehi.
Meskipun sudah cukup jarang sempoa diajarkan, sempoa masih diajarkan di sekolah-sekolah di Asia dan beberapa sekolah di Barat. Tak jarang, anak-anak tunanetra diajarkan menggunakan sempoa untuk membantunya belajar berhitung.
Salah satu kegunaan khusus sempoa adalah mengajar anak-anak matematika sederhana dan khususnya perkalian. Sempoa adalah pengganti yang sangat baik untuk menghafal tabel perkalian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PUTRI INDY SHAFARINA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini