Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Buaya Muncul di Segara Anakan Cilacap, BKSDA: Masih Dimonitor

BKSDA masih memonitor keberadaan buaya muara (Crocodylus porosus) di perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap.

29 Mei 2019 | 09.53 WIB

Seekor buaya muara terlihat di Terobosan/Tikungan Buaya, perairan Segara Anakan, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. (Foto: Dok. Camat Kampung Laut/Antara)
Perbesar
Seekor buaya muara terlihat di Terobosan/Tikungan Buaya, perairan Segara Anakan, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. (Foto: Dok. Camat Kampung Laut/Antara)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah  hingga saat ini masih menelusuri keberadaan buaya muara (Crocodylus porosus) di perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca juga: Buaya Bermunculan Bikin Geger Warga Jakarta, Ini Daftarnya

"Kami baru memonitor pergerakannya dan mengidentifikasi posisinya saat sekarang di mana. Buaya itu senangnya muncul di mana," kata Koordinator Polisi Kehutanan BKSDA Jateng Seksi  Resor Konvervasi Wilayah Cilacap, Endi Suryo Heksianto di Cilacap, Selasa, 28 Mei 2019.

Ia menambahkan berdasarkan informasi yang diterima BKSDA, buaya tersebut dalam beberapa waktu terakhir terlihat di daerah yang dikenal dengan sebutan Tikungan atau Terobosan Buaya tidak jauh dari Kecamatan Kampung Laut.

Menurut dia, nama Tikungan/Terobosan Buaya itu muncul karena daerah tersebut konon pernah menjadi habitat buaya.

"Kalau dilihat kondisinya sekarang memang cocok (sebagai habitat buaya) karena merupakan daerah rawa-rawa. Buaya memang senang daerah seperti itu," sebutnya.

Kendati demikian, dia mengaku belum bisa memastikan apakah buaya muara tersebut memang penghuni asli perairan Segara Anakan ataukah berasal dari daerah lain karena belum diketahui berapa jumlahnya.

Ia mengemukakan jika jumlahnya lebih dari satu ekor, tidak menutup kemungkinan buaya tersebut merupakan penghuni asli perairan Segara Anakan.

Akan tetapi jika hanya satu ekor, kata dia buaya tersebut kemungkinan berasal dari daerah lain karena Sungai Citanduy yang bermuara di Segara Anakan merupakan habitat reptilia tersebut.

"Sejauh ini, buaya yang teridentifikasi baru satu ekor sehingga belum bisa dipastikan apakah memang penghuni asli ataukah lepasan dari penangkaran ataukah dari daerah lain," tegasnya.

Lebih lanjut, Endi menyebutkan wilayah Pantai Teluk Penyu yang berada di ujung Timur perairan Segara Anakan aman dari jangkauan buaya muara karena satwa tersebut dalam beberapa waktu terakhir hanya terlihat di tepian daerah-daerah rawa.

"Berdasarkan pengamatan teman-teman nelayan, kalaupun terlihat mendekati daerah laut seperti Area 70 di Pantai Teluk Penyu, buaya itu akan kembali lagi ke arah rawa-rawa di Kampung Laut. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," katanya.

Ia mengatakan pihaknya bersama sejumlah instansi terkait seperti Satuan Polisi Perairan Polres Cilacap dan Pangkatan TNI Angkatan Laut berencana melakukan operasi serta kajian karena buaya tersebut memang layak ditemukan di wilayah Tikungan Buaya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Cilacap, Heru Harjanto mengaku belum bisa memastikan apakah kemunculan buaya tersebut berdampak terhadap kunjungan wisata di Pantai Teluk Penyu.

"Kami belum bisa mengetahuinya karena saat ini sedang masa transisi pengelolaan objek wisata Pantai Teluk Penyu dari Dinporapar Kabupaten Cilacap kepada koperasi milik Kodim Cilacap," katanya.

Buaya muara tersebut mulai sering terlihat berenang di perairan Segara Anakan pada awal bulan Mei 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus