Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 150 ribu mahasiswa di seluruh Indonesia telah mengikuti program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Selama satu semester, mereka berkesempatan menikmati berbagai program seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Kampus Mengajar (KM), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Praktisi Mengajar (PM), dan Wirausaha Merdeka.
Semua pengalaman menarik maupun kisah inspiratif yang dirasakan mahasiswa kini dapat terekam dalam dan dibagikan dalam sebuah platform bernama Cerita Kampus Merdeka. Platform tersebut dapat diakses oleh masyarakat umum di laman cerita.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peserta dan alumni program Kampus Merdeka dapat mulai mengunggah tulisan di laman ini dengan cara melakukan registrasi akun. Pada saat registrasi mereka akan diminta untuk memasukkan sejumlah data pribadi dan mengunggah dokumen pendukung berupa sertifikat tanda telah mengikuti salah satu program. Pengelola laman akan melakukan verifikasi pendaftaran, dan selanjutnya pendaftar akan menerima notifikasi melalui email.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Mengintip Keseruan Mahasiswa IISMA Vokasi Magang di Inggris
“Laman ini telah diinisiasi beberapa bulan terakhir, secara khusus disiapkan untuk mengakomodir para peserta dan alumni untuk bisa menuliskan berbagai cerita baik dan pengalaman menarik mereka,” ucap Aidil Putra Soeroto selaku Manajer Digital Strategis tim Humas & Branding Kampus Merdeka pada acara bertajuk "Peluncuran Awal Laman Cerita Kampus Merdeka" pada Selasa, 20 Desember 2022.
Aidil menerangkan program Kampus Merdeka telah berjalan selama dua tahun dan sudah banyak peserta serta alumni merasakan dampak positif dari program yang mereka ikuti. “Jadi tentunya mereka punya beragam cerita untuk dikisahkan, dan kami merasa perlu mewadahi cerita-cerita ini,” katanya.
Acara peluncuran awal yang diselenggarakan secara luring dan juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Kampus Merdeka ini diisi dengan dua sesi gelar wicara Ngobrol Bareng atau Ngobar. Sesi Ngobar pertama menghadirkan penulis dan pendiri asumsi.co, Pangeran Siahaan untuk berbincang seputar seni bercerita dan menulis kreatif.
“Menulis selain untuk kepuasan diri sendiri ini juga bisa mempengaruhi orang lain, itulah mengapa tulisan itu powerful sekali,” ungkapnya.
Pangeran memberikan berbagai tips penulisan kreatif, misalnya terkait penentuan tema dan sudut pandang, gaya penulisan, hingga pemilihan kata. Menurutnya, kemampuan menulis akan berkembang seiring dengan semakin banyaknya tulisan yang dihasilkan sehingga seorang penulis bisa memulai dari hal-hal yang sederhana.
Narasumber di sesi Ngobar kedua adalah Dita Aisyah, Co-Founder dari Binar Academy yang masuk dalam deretan Forbes Indonesia 30 under 30. Ia berbagi cerita tentang perjalanannya membangun karier. Menurutnya, para peserta dan alumni program juga bisa menjadi sosok inspiratif bagi mahasiswa lainnya dengan membagikan kisah-kisah menarik mereka.
“Semua orang punya cara sendiri untuk menulis, dan itu tidak masalah, tidak ada cara tertentu yang harus diikuti. Jangan menulis untuk orang lain, dan jangan menulis untuk menyenangkan orang lain. Jadilah dirimu sendiri, dan di situ tulisanmu akan menjadi lebih bermakna,” kata Dita.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.