Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta telah selesai melaksanakan modifikasi cuaca pada Kamis, 20 Maret 2025. Sejak dilaksanakan pada 11 Maret 2025, sebanyak 25 penerbangan telah dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Total jam terbang 51 jam 5 menit menggunakan bahan semai higroskopis (garam) sebanyak 20 ton,” kata Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Daerah Khusus Jakarta Michael Sitanggang dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada hari terakhir penerbangan dilakukan sebanyak dua kali. Penerbangan pertama di wilayah Kabupaten Pandeglang dan perairan selatan Ujung Kulon selama 2 jam 10 menit. Sementara penerbangan kedua menargetkan wilayah perairan selatan Banten dan perairan selatan Lampung.
Michael mengatakan modifikasi cuaca yang telah dilakukan dalam tiga tahap diharapkan meminimalisir dampak cuaca ekstrem di Jakarta dan sekitarnya. “Kami akan terus melakukan pemantauan kondisi cuaca serta kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi perubahan cuaca yang signifikan di masa mendatang,” tuturnya.
Pelaksana Tugas Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Budi Harsoyo mengatakan masih terdapat fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di Kuadran 3 (Maritime Continent) dengan spasial MJO melewati Jawa bagian barat. Kemudian terdapat anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang negatif, serta keberadaan Angin Monsun Asia masih berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah yang ditargetkan.
Pola angin di wilayah operasi bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan berkisar 5-25 knot. Selain itu, kata Budi, terdapat zona konvergensi dan konfluensi di Laut Jawa hingga pesisir utara Jawa bagian barat, yang bisa mendukung pembentukan awan hujan dan meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah yang terdampak.
“Pada siang hingga malam hari terdapat potensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sementara itu, potensi hujan lebat bersifat sporadis masih dapat terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, operasi modifikasi cuaca dilakukan bersama BPBD Jakarta, BMKG, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia.