Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang kurban, beredar pesan berantai melalui WhatsApp tentang informasi dari dokter yang menyatakan bahwa daging dengan gelembung putih sangat berbahaya karena terserang penyakit Tuberculosis (TB) hewan.
Baca: Anies Baswedan Dukung Kebijakan Ahok Soal Hewan Kurban
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guru Besar Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Univessitas Udayana I Wayan Suardana memberikan klarifikasi terkait informasi itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu bukan TB, itu cysta cacing pita, bahaya juga karena zoonosis atau infeksi yang ditularkan antara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya, tapi bukan TB," ujar Suardana saat dihubungi Tempo akhir pekan lalu.
Suardana menambahkan bahwa dokter yang menyebarkan pesan tersebut harus membuka buku tentang zoonosis. Di dalam buku Suardana, terdapat informasi tentang zoonosis lengkap disertai gambar-gambar.
"Memang seperti sarang perkejuan bentuknya, tapi bukan TB. Ya kalau kistenya belum mati nanti kita kena cacing pita dan itu bahaya, bisa meninggal," tambah dia. "Mengkonsumsi makanan atau air yang mengandung larva atau telur cacing pita itu juga salah satu penyebab terjadinya infeksi cacing pita."
Cacing pita atau dikenal dengan Cestodes, tubuhnya bertekstur rata, menyerupai pita dan memiliki ruas-ruas pada tubuhnya. Cacing pita dewasa panjangnya bisa mencapai 25 meter dan hidup dalam rentang waktu 30 tahun. Cacing pita juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi daging sapi, babi, dan ikan yang tidak dimasak sampai matang.
Telur cacing pita yang masuk ke sistem pencernaan dapat menetas dan menyebabkan infeksi usus. Sementara itu, telur cacing pita yang berhasil keluar dari saluran pencernaan dapat memasuki jaringan tubuh atau organ lain dapat menyebabkan infeksi dan membentuk kantung berisi cacing di lokasi tersebut. "Oh ya, itu bisa menimbulkan kematian," lanjut dia.
Simak artikel lain tentang daging kurban di kanal Tekno Tempo.co