Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya menyemprot disinfektan menggunakan teknologi pesawat nirawak di empat wilayah kelurahan di Kecamatan Gunung Anyar, Kamis 26 Maret 2020. Penyemprotan 700 liter disinfektan menggunakan drone karena di wilayah tersebut sudah ada yang positif COVID-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tetap melakukan penyemprotan disinfektan ini tapi meminimalisir petugas, karena itu menggunakan drone atau pesawat nirawak," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto.
Adapun empat kelurahan di Gunung Anyar tersebut terdiri dari Kelurahan Gunung Anyar, Rungkut Tengah, Rungkut Menanggal dan Gunung Anyar Tambak. Menurut Irvan, penyemprotan dilakukan tidak hanya di area protokol saja, namun menyasar juga di perkampungan dan kompleks perumahan.
Meski durasi terbang drone hanya sekitar lima sampai 10 menit, petugas akan melakukan pengisian ulang tiap kali pesawat tanpa awak itu kehabisan cairan disinfektan. "Kami harap 700 liter ini dapat meng-cover wilayah Gunung Anyar, terutama kompleks dan perkampungan," katanya.
Irvan menilai bahwa pemanfaatan teknologi drone ini lebih aman bagi para Satuan Petugas (Satgas). Hal ini sesuai dengan arahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menginstruksikan agar meminimalisir petugas yang turun di lapangan dalam penyemprotan disinfektan ketika sudah ada drone.
"Bu wali kota seringkali berpesan, jangan sampai menolong orang tapi kita tidak memperhatikan keselamatan diri kita," katanya. "Itulah mengapa bu wali kota mengharapkan drone ini betul-betul bisa dilaksanakan karena itu kita meminimalisir peran petugas."
Namun begitu, Irvan memastikan, bahwa upaya-upaya preventif untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini akan terus dilakukan di berbagai penjuru Kota Surabaya. "Terutama ke tempat-tempat yang memang lokasinya rawan," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini