Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Drone Boeing Ini Akan Mengisi Bahan Bakar Jet Tempur di Udara

Drone Stingray Boeing ini akan dapat mengisi bahan bakar F/A-18 Super Hornet, EA-18G Growler, dan F-35C, sehingga bisa bertahan lebih lama.

20 Desember 2017 | 15.54 WIB

Drone Boeing MQ-25. Kredit: Boeing/Daily Mail
Perbesar
Drone Boeing MQ-25. Kredit: Boeing/Daily Mail

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Chicago - Unit pertahanan Boeing telah meluncurkan drone radikal yang bisa mengisi bahan bakar jet tempur di udara. Pesawat kecil yang tidak disebutkan namanya itu akan dibawa ke kapal perang dan dilontarkan ke udara dengan cara yang sama seperti jet tempur.

Baca: Misteri Pesawat Rahasia Boeing: Pesawat Antariksa, Jet Tempur?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Drone ini akan dapat mengisi bahan bakar F/A-18 Super Hornet, EA-18G Growler, dan F-35C, sehingga mereka bisa bertahan di medan perang lebih lama lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pesawat rahasia Boeing ditutup kain hitam. Kredit: Daily Mail

Unit pertahanan raksasa kedirgantaraan tersebut memperlihatkan pesawat baru tersebut, yang ditutup dengan kain hitam, di Twitter awal pekan ini, dengan mengatakan bahwa pesawat itu kan 'mengubah kekuatan udara di masa depan'.

Banyak yang percaya bahwa ini adalah inovasi baru yang radikal dengan menggunakan 'hairdryer' listrik yang memungkinkannya mendarat dan lepas landas secara vertikal - sebuah proyek yang diyakini masing dikerjakan Boeing.

“Sistem pesawat tak berawak Boeing MQ-25 sedang menyelesaikan mesin sebelum demonstrasi penanganan dek tahun depan,” kata raksasa kedirgantaraan tersebut.

"Pesawat ini dirancang untuk mendukung Angkatan Laut A.S. dengan kemampuan mengisi bahan bakar yang akan memperluas jangkauan tempur Boeing F-A-18 Super Hornet, Boeing EA-18G Growler, dan Lockheed Martin F-35C," ujar Boeing.

Pesawat baru ini akan bersaing dalam kontes Angkatan Laut AS untuk menemukan sebuah drone pengisian bahan bakar.

Melalui kompetisi MQ-25, Angkatan Laut mencari kemampuan pengisian bahan bakar tak berawak yang akan memperluas jangkauan tempur Boeing F/A-18 Super Hornet, Boeing EA-18G Growler, dan Lockheed Martin F-35C.

MQ-25 juga harus berintegrasi secara mulus dengan sistem pelontar, peluncuran, dan pemulihan dari kapal induk, yang memungkinkannya menggunakan semua sistem yang sama seperti jet tempur yang akan diisi bahan bakarnya.

"Boeing telah mengantarkan kapal induk ke Angkatan Laut hampir 90 tahun," kata Don 'BD' Gaddis, seorang laksamana pensiunan yang memimpin program sistem pengisian bahan bakar untuk organisasi teknologi Phantom Works Boeing.

"Keahlian kami memberi keyakinan pada pendekatan kami. Kami akan siap untuk pengujian penerbangan saat kontrak pengembangan teknik dan manufaktur diberikan."

Boeing menyelesaikan mesin untuk demonstrasi penanganan dek awal tahun depan. Angkatan Laut akan mengeluarkan permintaan akhir untuk proposal pada bulan Oktober, dan proposal dijadwalkan pada tanggal 3 Januari.

Pemberian kontrak diharapkan pada bulan September 2018, dan Pentagon telah mengalokasikan US$ 2,16 miliar untuk program drone Angkatan Laut sampai tahun 2021, meskipun nilai kontraknya akan lebih besar.

“The MQ-25 akan memberi kami kemampuan untuk memperluas sayap udara mungkin 300 atau 400 mil di luar tempat biasanya,” ujar Wakil CEO Air Boss Mike Shoemaker.

"Ini akan memperluas jangkauan sayap udara, dan saat kami menggabungkannya dengan senjata tambahan yang kami beli, kami akan mendapatkan jangkauan yang mengesankan."

Baca: Boeing Sesumbar Akan Kalahkan SpaceX Menuju Mars

Sementara Angkatan Laut enggan mengungkap secara rinci dari program ini, persyaratan dasar layanan akan membuat drone Stingray Boeing itu mengantarkan 15.000 pon bahan bakar sejauh 500 mil laut dari kapal induk.

DAILY MAIL

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus